Sabtu, 31 Maret 2012

always with you






Angin sepoi-sepoi, hiruk pikuk kedatangan calon siswa baru di sekolah baruku. Saat itu masih pendaftaran calon siswa baru. Aku bersama orang tuaku mendaftarkan aku ke sekolah itu. Kisah ini bermula pada saat Masa Orientasi Sekolah.
***

Di ruangan kelas, tampak semua siswa duduk diam mendengarkan instruksi dari para kakak kelas anggota osis, mereka membicarakan tentang apa saja yang harus di bawa besok dan mengatur tempat duduk pada saat MOS, dan juga membentuk grup atau kelompok untuk belajar. Pada saat itu juga permulaan persahabatan kami berlangsung. Joni, Roffi, Dita,Tri, dan Putri adalah kelompok belajar aku saat MOS berlangsung, mereka memang seru untuk diajak ngobrol.

Setelah instruksi dari kakak kelas selesai, kami semua bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. "Hey..hey, pulang bareng aja yuk, sekalian ngerencanain kegiatan buat besok" seru joni. "oke kalo begitu, dimana nih ngerjainnya? ehh besok kan hari minggu, gimana kalo besok aja?" pinta putri.Akhirnya kami pun pulang.

Keesokan harinya, aku segera menuju sekolah. Sesampainya di sekolah aku ketemu Roffi, "Hey ven, sorry aku ga bisa ikut latihan hari ini, aku ada keperluan". Tak ku balas dan aku hanya berdiam saja. 1 jam..2 jam.. hingga berjam-jam telah berlalu, kemana semuanya?. Akhirnya aku pulang ke rumah. Tak ku ambil hati,mungkin mereka sibuk dan tak bisa menepati janji.Keesokan harinya, tepat pada saat itu adalah tanggal merah, aku bergegas ke sekolah, dan aku menemui Putri. "Hey put, kemarin kemana aja?" "loh bukannya udah di kasih tau joni kalo kemarin engga jadi latihan?" "iya tah? engga jeh" "lupa kali", "mungkin" sahutku sambil menghela nafas. "Joni udah di dalem tuh sama pelatih kita, yuk ke dalam" Putri mengajakku ke dalam sekolah.

Setelah itu kami ber-6 pun langsung latihan. Kelompok kita mengadakan Qasidahan untuk pensi pada saat akhir MOS, aku yang belum mengerti apa-apa tentang Qasidah hanya bisa menunggu instruksi dari pelatih.Menabuh genjring aja aku tak bisa. Akhirnya aku diputuskan untuk menjadi vokal dalam grup itu, bersama Joni aku belajar lagu Qasidah. Setelah selesai latihan, adzan dzuhur pun menyapa kita menyeru kita untuk menunaikan sholat, namun, secara serempak para perempuan semua sedang haid sehingga tidak mengikuti solat dzuhur. Hanya Joni, Roffi dan pelatih saja yang solat. Sembari kami menunggu, aku dan kawan-kawan membeli es krim di swalayan kecil di depan sekolah, aku berinisiatif untuk membelikan minum an kepada para cowok. Kasihan mereka, telah penat latihan, masa kami enak-enakan memakan es krim mereka tidak.

Mulai terasa kedekatanku dengan mereka, hingga pada saat dini hari sebelum subuh, aku menunggu joni yang katanya ingin meminjamkanku topi di dekat sekolah namun tak terlalu dekat karena takut ketahuan kakak kelas, aku yang tidak mempunyai topi memang setiap pagi selalu di hukum dan joni merasa iba sehingga dia meminjamkanku topi miliknya yang kebetulan dia mempunyai dua topi. "Beruntung sekali punya teman sepertimu, baik, pengertian, makasih ya". "iya sama-sama" jawab joni. Kamipun langsung ke sekolah dan berbaris.

"Alhamdulillah, akhirnya hari ini aku tidak di hukum, thank's ya joni untuk topinya" sambil tersenyum ku berbicara padanya. "iya sama-sama, aku senang kalau sahabatku juga senang" sahut joni. Menjelang hari terakhir MOS, itu adalah saatnya pensi, dag dig dug yang terdengar dihati aku dan para sahabatku.

"iih sebel, kalo kayak gini mah tadi-tadi kita engga usah latihan" keluh Roffi. "ya udah, mungkin kita tidak di kasih kesempatan sama kakak kelas, lain kali aja kita tampil di lain waktu, di lain acara" jelas joni. Yahh, walaupun agak kecewa karena engga pentas, tapi aku masih merasa bahagia karena memiliki para sahabat seperti mereka.
***

Keesokan harinya, kami telah memakai seragam putih abu-abu.Rasanya senang sekali menggunakan pakaian itu. Awal aku menjadi siswa di SMK. Namun kami berbeda kejuruan, sehingga kelas kami pun terpisah, aku sendiri di pariwisata, Joni di pemasaran, Roffi dan Dita di multimedia dan Putri dan Tri di administrasi perkantoran namun berbeda kelas. Hal itu tak menyurutkan kami untuk dapat berkumpul bersama-sama. Pariwisata yang terkenal dengan kemewahannya dan sangat dimusuhi oleh Pemasaran tak memudarkan rasa kebersamaan kami seolah kami tak peduli dengan itu semua, kami semua sama, tak ada yang membedakan diantara kami semua.

Hari terus berganti, kebersamaan kita selalu terjalin. Pada saat pencata, kami di hebohkan dengan isu Roffi yang nembak Putri dan putri pun menolaknya.Putri menceritakan itu semua kepada kami. Sejak saat itu roffi jadi jarang berkumpul bersama.Kita kehilangan satu orang.Tapi kami tak menjadi masalah.

Pada saat itu ulang tahun Roffi, kami berencana untuk memberi kejutan kepadanya, meskipun dia jauh dari kita namun kami akan membuktikan bahwa kami masih mengakui dia sebagai sahabat kita. Strategi untuk menjebak dia sudah siap. Rencananya begini, dita menuju rumah roffi dan memberitahukan kepada roffi bahwa putri kecelakaan di jalan, lalu putri stand by di jalan untuk memberikan kejutan bersama aku. Joni stand by di pantai menunggu kedatangan kami. Setelah roffi khawatir dan mengajak dita ke jalan, suara happy birthday akan terdengar dan putri membawakan cake menuju roffi. Setelah itu menuju ke pantai dan di sana kita akan kerjai dia habis-habisan. Namun rencana tersebut tak berjalan mulus. Awalnya aku menunggu putri di depan sekolah, setelah itu kami berdua menuju ke rumah dita. Tri yang pada saat itu tidak bisa hadir karena ada suatu keperluan tak menyurutkan kami untuk tetap semangat merayakan ulang tahun roffi."Alangkah baiknya kita ke rumah dita dulu, terus beli cake" aku memberi saran kepada putri. "okehh".

Ketika sampai di rumah dita, dita mengajak kami untuk nongkrong di rel kereta untuk membuat strategi yang   baru, karena pada saat itu roffi sedang tidak ada di rumahnya. Sesampainya di pinggir rel kereta, dita mengirim sms kepada roffi namun tak ada balasan. Mencoba menelpon, akhirnya di angkat sama roffi. "hey, lo kemana aja ga ada di rumah? bisa engga ke pantai yuk, bosen ihh di rumah" dita dengan nada anak gaul yang khas. Lalu roffi pun menjawab "Sorry dit, gue lagi ada lomba game online nih, jadi gue ga bisa ikut.Sorry ya". Telepon pun langsung ditutup, kami bertiga sangat kecewa dengannya. Lalu kamipun langsung ke pantai menemui joni yang sedari tadi menunggu kedatangan kami bertiga.

Sesampainya kami di pantai, kami bertiga dengan wajah yang kusut penuh amarah datang menghampiri joni. "dia ga bisa dateng jadi?" tanyaku sambil menunjukkan muka kesalku. "ya sudah, kita have fun saja, sekarang kita turun yuk ke laut!" joni dengan suara lembutnya menenangkan hati kami. Akhirnya kami pun turun ke laut. Sambil bersenda gurau menikmati setiap gelombang air pantai, tiba-tiba aku terpeleset dan joni memegang aku. "Huft, untung saja ada kamu".Lalu dari kejauhan terlihat dita yang tiba-tiba turun ke pantai. Dita memang takut akan air laut. Namun dengan rayuan pacarnya akhirnya dia memberanikan diri turun ke pantai. Kamipun senang. Dita menghampiri kami dan putri mengajak kami untuk memberi dukungan akan kebencian kami terhadap roffi. Di pasir pantai tertulis " I Hate Roffie " dan ada telapak kaki kami berempat yang menyatakan setuju akan tulisan itu. Dan putri pun melihat ada plastik dan ia kenakan plastik itu sebagai korban kemarahan dia terhadap roffi. "kebencian aku segini, kalian seberapa?" sahut putri sambil menunjukan plastik yang berisi air penuh yang menunjukan betapa benci dia terhadap roffi.

Si joni yang sejak tadi jail, selalu menempelkan lumpur ke kakiku dan membuat aku kesal. Kami foto bersama-sama, kenangan manis terjalin di hari itu meskipun tak semanis yang sudah kami bayangkan sebelumnya. "Semoga selamanya kita akan menjadi sahabat" sahutku sambil tersenyum.

Pantai itu menjadi saksi bisu akan kegembiraan kami dan kebersamaan kami. Tak terasa hari sudah semakin sore, kami masih asyik bermain air dan pasir di pantai, aku yang sejak tadi asyik bermain bersama joni dan putri mencari embet (sejenis kerang berbentuk menyerupai bambu). "udah sore nih, pulang yuk, ntar di marahin" sahut aku. "hayukk". Sebelum pulang, kami mampir sebentar ke rumah joni yang kebetulan berada dekat pantai untuk cuci kaki karena kaki kami kotor terkena pasir. Setelah itu kami bergegas pulang, tak lupa pamit kepada joni.

Senangnya hari ini meskipun agak kecewa namun ini menjadi hal yang sangat berharga bagiku. Semoga kita kan selamanya menjadi sahabat.
***

Pada saat itu peringatan hari kartini, para cewek di suruh mengenakan kebaya dan para cowok memakai batik. Ribet memang jadi cewek, harus ke salon dulu untuk menyewa baju dan juga tata rias. Malu memang saat naik angkot mengenakan kebaya.

Selama acara aku dan joni hanya berdua, mengobrol dan bercanda.Tiba-tiba putri datang menghampiri kami yang sedang asyik ngobrol. "ehm,cieee..berdua aja nih, hayoo ada apa nih? wahh jangan-jangan pacaran ya?" sahut putri yang mengagetkan kami berdua. "iih apa sih? orang lagi ngobrol aja ko" jawab aku sambil meyakinkan bahwa aku tidak pacaran dengan joni.

Sejak saat itu gosip aku dan joni pacaran menyebar luas.Terlebih saat aku bercanda dengan dia dengan memanggilnya upin dan dia memanggilku ipinku. Ini membuat semua orang yakin bahwa aku dan joni pacaran. Aku yang geli mendengar gosip itu hanya bisa tutup telinga agar tak mendengarkan omongan mereka.

"Dipikir-pikir memang sih sikap kami seperti orang pacaran, gandengan, cubit-cubitan, kemana-mana berdua, tapi kan kita hanya sahabat" sahutku dalam hati.

Pada saat kami menginjak ke kelas dua, kebersamaan kami mulai renggang. Mungkin karena kami mempunyai kesibukan masing-masing dan tak sempat memberikan waktu untuk sahabat. Jabatan joni yang saat itu menjadi ketua pramuka, tugasku yang begitu numpuk membuat waktu seakan tak mampu menyisakan sedikit untuk bersama sahabat.

Beberapa bulan kemudian, ada kabar buruk datang, siswa di sekolahku membicarakan tentang joni. "joni sakit? dia sakit apa bu?" tanya aku kepada ibu kantin.Lalu ibu kantin pun menjawab "kurang tau, tapi dia masuk rumah sakit". Aku shock, kekhawatiranku kepada joni sangat dalam, aku takut dia kenapa-napa, aku takut kehilangan dia, dia best friend di dalam hidupku, selalu memberikan saran yang terbaik untukku. Akhirnya aku memberi tahu kepada Putri dan Dita tentang hal ini. Ternyata Dita sudah tau sebelum aku memberi tahu dia.

Keesokan harinya aku ke rumah joni, untung saja joni sudah pulang ke rumah. Hatiku mulai lega melihat joni tak apa-apa. Aku membawakan beberapa buah untuknya. Lalu putri pun datang. Kami asyik mengobrol dan putri selalu mojokin aku dan joni. "eh ciyee,, setia banget sih venna nungguin ayang joninya". "apaan sih putri?" tanyaku tegas. "kamu istri pertamanya joni, saya istri kedua, dan masih banyak istri lainnya hahaha iya ga joni?" canda putri. "istri? sejak kapan kamu jadi istri keduaya joni?" tanyaku. "eh ciye cemburu ya?haha" sahut putri seraya menggodaku. "aku gak bisa lama-lama nih, mau latihan nari, dadahh joni,dadah vena, awas tuh ntar di apa-apain sama joni kalo berduaan hahaha" putri berpamitan kepada aku dan joni namun masih bikin ulah yang membuat kami kesal. "Kamu engga pulang?"tanya joni. "nunggu dita akunya" aku menjawab sembari melihat ke jendela apakah dita sudah datang.

Dita pun akhirnya datang bersama pacarnya. "hei joni gimana kabarmu?sudah sembuh?" tanya dita.Dan joni pun menjawab "alhamdulillah sudah dita". Kamipun mengobrol, berbicara tentang prakerin. Aku dan dita yang akan menghadapi prakerin takut dan tak mau mendengarkan obrolan mereka berdua (joni dan pacarnya dita).

Hari semakin sore. Aku, dita dan pacarnya dita berpamitan pulang.Kami bertiga pun segera pulang ke rumah masing-masing."Syukurlah joni tak apa-apa" aku dengan perasaanku yang lega.

***
Hingga kini kita jarang bertemu dan berkomunikasi. Dan kesibukan membuat kita lupa. Terlebih pada saat sweet seventeen-nya joni, aku lupa dan aku merasa sangat bersalah. Aku mengucapkan selamat seminggu sesudah dia ultah dan untungnya saja dia tidak kecewa. Dia menerimanya dan tersenyum. Maafkan aku sahabat yang tak bisa memberimu waktu yang cukup untuk kebersamaan kita. Kelak saat aku dewasa nanti akan ku kenang semua cerita manis yang telah kita tulis selama ini. Selamanya dan selama-lamanya kalian menjadi sahabat terbaik yang pernah aku jumpai.

JoRoDiVeTRiPoe

***SELESAI***vennamorizka/venna_morizka/alwayswithyouupw28.blogspot.com/venna_morizka/alwayswithyou

Tidak ada komentar: