Sabtu, 31 Maret 2012

always with you






Angin sepoi-sepoi, hiruk pikuk kedatangan calon siswa baru di sekolah baruku. Saat itu masih pendaftaran calon siswa baru. Aku bersama orang tuaku mendaftarkan aku ke sekolah itu. Kisah ini bermula pada saat Masa Orientasi Sekolah.
***

Di ruangan kelas, tampak semua siswa duduk diam mendengarkan instruksi dari para kakak kelas anggota osis, mereka membicarakan tentang apa saja yang harus di bawa besok dan mengatur tempat duduk pada saat MOS, dan juga membentuk grup atau kelompok untuk belajar. Pada saat itu juga permulaan persahabatan kami berlangsung. Joni, Roffi, Dita,Tri, dan Putri adalah kelompok belajar aku saat MOS berlangsung, mereka memang seru untuk diajak ngobrol.

Setelah instruksi dari kakak kelas selesai, kami semua bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. "Hey..hey, pulang bareng aja yuk, sekalian ngerencanain kegiatan buat besok" seru joni. "oke kalo begitu, dimana nih ngerjainnya? ehh besok kan hari minggu, gimana kalo besok aja?" pinta putri.Akhirnya kami pun pulang.

Keesokan harinya, aku segera menuju sekolah. Sesampainya di sekolah aku ketemu Roffi, "Hey ven, sorry aku ga bisa ikut latihan hari ini, aku ada keperluan". Tak ku balas dan aku hanya berdiam saja. 1 jam..2 jam.. hingga berjam-jam telah berlalu, kemana semuanya?. Akhirnya aku pulang ke rumah. Tak ku ambil hati,mungkin mereka sibuk dan tak bisa menepati janji.Keesokan harinya, tepat pada saat itu adalah tanggal merah, aku bergegas ke sekolah, dan aku menemui Putri. "Hey put, kemarin kemana aja?" "loh bukannya udah di kasih tau joni kalo kemarin engga jadi latihan?" "iya tah? engga jeh" "lupa kali", "mungkin" sahutku sambil menghela nafas. "Joni udah di dalem tuh sama pelatih kita, yuk ke dalam" Putri mengajakku ke dalam sekolah.

Setelah itu kami ber-6 pun langsung latihan. Kelompok kita mengadakan Qasidahan untuk pensi pada saat akhir MOS, aku yang belum mengerti apa-apa tentang Qasidah hanya bisa menunggu instruksi dari pelatih.Menabuh genjring aja aku tak bisa. Akhirnya aku diputuskan untuk menjadi vokal dalam grup itu, bersama Joni aku belajar lagu Qasidah. Setelah selesai latihan, adzan dzuhur pun menyapa kita menyeru kita untuk menunaikan sholat, namun, secara serempak para perempuan semua sedang haid sehingga tidak mengikuti solat dzuhur. Hanya Joni, Roffi dan pelatih saja yang solat. Sembari kami menunggu, aku dan kawan-kawan membeli es krim di swalayan kecil di depan sekolah, aku berinisiatif untuk membelikan minum an kepada para cowok. Kasihan mereka, telah penat latihan, masa kami enak-enakan memakan es krim mereka tidak.

Mulai terasa kedekatanku dengan mereka, hingga pada saat dini hari sebelum subuh, aku menunggu joni yang katanya ingin meminjamkanku topi di dekat sekolah namun tak terlalu dekat karena takut ketahuan kakak kelas, aku yang tidak mempunyai topi memang setiap pagi selalu di hukum dan joni merasa iba sehingga dia meminjamkanku topi miliknya yang kebetulan dia mempunyai dua topi. "Beruntung sekali punya teman sepertimu, baik, pengertian, makasih ya". "iya sama-sama" jawab joni. Kamipun langsung ke sekolah dan berbaris.

"Alhamdulillah, akhirnya hari ini aku tidak di hukum, thank's ya joni untuk topinya" sambil tersenyum ku berbicara padanya. "iya sama-sama, aku senang kalau sahabatku juga senang" sahut joni. Menjelang hari terakhir MOS, itu adalah saatnya pensi, dag dig dug yang terdengar dihati aku dan para sahabatku.

"iih sebel, kalo kayak gini mah tadi-tadi kita engga usah latihan" keluh Roffi. "ya udah, mungkin kita tidak di kasih kesempatan sama kakak kelas, lain kali aja kita tampil di lain waktu, di lain acara" jelas joni. Yahh, walaupun agak kecewa karena engga pentas, tapi aku masih merasa bahagia karena memiliki para sahabat seperti mereka.
***

Keesokan harinya, kami telah memakai seragam putih abu-abu.Rasanya senang sekali menggunakan pakaian itu. Awal aku menjadi siswa di SMK. Namun kami berbeda kejuruan, sehingga kelas kami pun terpisah, aku sendiri di pariwisata, Joni di pemasaran, Roffi dan Dita di multimedia dan Putri dan Tri di administrasi perkantoran namun berbeda kelas. Hal itu tak menyurutkan kami untuk dapat berkumpul bersama-sama. Pariwisata yang terkenal dengan kemewahannya dan sangat dimusuhi oleh Pemasaran tak memudarkan rasa kebersamaan kami seolah kami tak peduli dengan itu semua, kami semua sama, tak ada yang membedakan diantara kami semua.

Hari terus berganti, kebersamaan kita selalu terjalin. Pada saat pencata, kami di hebohkan dengan isu Roffi yang nembak Putri dan putri pun menolaknya.Putri menceritakan itu semua kepada kami. Sejak saat itu roffi jadi jarang berkumpul bersama.Kita kehilangan satu orang.Tapi kami tak menjadi masalah.

Pada saat itu ulang tahun Roffi, kami berencana untuk memberi kejutan kepadanya, meskipun dia jauh dari kita namun kami akan membuktikan bahwa kami masih mengakui dia sebagai sahabat kita. Strategi untuk menjebak dia sudah siap. Rencananya begini, dita menuju rumah roffi dan memberitahukan kepada roffi bahwa putri kecelakaan di jalan, lalu putri stand by di jalan untuk memberikan kejutan bersama aku. Joni stand by di pantai menunggu kedatangan kami. Setelah roffi khawatir dan mengajak dita ke jalan, suara happy birthday akan terdengar dan putri membawakan cake menuju roffi. Setelah itu menuju ke pantai dan di sana kita akan kerjai dia habis-habisan. Namun rencana tersebut tak berjalan mulus. Awalnya aku menunggu putri di depan sekolah, setelah itu kami berdua menuju ke rumah dita. Tri yang pada saat itu tidak bisa hadir karena ada suatu keperluan tak menyurutkan kami untuk tetap semangat merayakan ulang tahun roffi."Alangkah baiknya kita ke rumah dita dulu, terus beli cake" aku memberi saran kepada putri. "okehh".

Ketika sampai di rumah dita, dita mengajak kami untuk nongkrong di rel kereta untuk membuat strategi yang   baru, karena pada saat itu roffi sedang tidak ada di rumahnya. Sesampainya di pinggir rel kereta, dita mengirim sms kepada roffi namun tak ada balasan. Mencoba menelpon, akhirnya di angkat sama roffi. "hey, lo kemana aja ga ada di rumah? bisa engga ke pantai yuk, bosen ihh di rumah" dita dengan nada anak gaul yang khas. Lalu roffi pun menjawab "Sorry dit, gue lagi ada lomba game online nih, jadi gue ga bisa ikut.Sorry ya". Telepon pun langsung ditutup, kami bertiga sangat kecewa dengannya. Lalu kamipun langsung ke pantai menemui joni yang sedari tadi menunggu kedatangan kami bertiga.

Sesampainya kami di pantai, kami bertiga dengan wajah yang kusut penuh amarah datang menghampiri joni. "dia ga bisa dateng jadi?" tanyaku sambil menunjukkan muka kesalku. "ya sudah, kita have fun saja, sekarang kita turun yuk ke laut!" joni dengan suara lembutnya menenangkan hati kami. Akhirnya kami pun turun ke laut. Sambil bersenda gurau menikmati setiap gelombang air pantai, tiba-tiba aku terpeleset dan joni memegang aku. "Huft, untung saja ada kamu".Lalu dari kejauhan terlihat dita yang tiba-tiba turun ke pantai. Dita memang takut akan air laut. Namun dengan rayuan pacarnya akhirnya dia memberanikan diri turun ke pantai. Kamipun senang. Dita menghampiri kami dan putri mengajak kami untuk memberi dukungan akan kebencian kami terhadap roffi. Di pasir pantai tertulis " I Hate Roffie " dan ada telapak kaki kami berempat yang menyatakan setuju akan tulisan itu. Dan putri pun melihat ada plastik dan ia kenakan plastik itu sebagai korban kemarahan dia terhadap roffi. "kebencian aku segini, kalian seberapa?" sahut putri sambil menunjukan plastik yang berisi air penuh yang menunjukan betapa benci dia terhadap roffi.

Si joni yang sejak tadi jail, selalu menempelkan lumpur ke kakiku dan membuat aku kesal. Kami foto bersama-sama, kenangan manis terjalin di hari itu meskipun tak semanis yang sudah kami bayangkan sebelumnya. "Semoga selamanya kita akan menjadi sahabat" sahutku sambil tersenyum.

Pantai itu menjadi saksi bisu akan kegembiraan kami dan kebersamaan kami. Tak terasa hari sudah semakin sore, kami masih asyik bermain air dan pasir di pantai, aku yang sejak tadi asyik bermain bersama joni dan putri mencari embet (sejenis kerang berbentuk menyerupai bambu). "udah sore nih, pulang yuk, ntar di marahin" sahut aku. "hayukk". Sebelum pulang, kami mampir sebentar ke rumah joni yang kebetulan berada dekat pantai untuk cuci kaki karena kaki kami kotor terkena pasir. Setelah itu kami bergegas pulang, tak lupa pamit kepada joni.

Senangnya hari ini meskipun agak kecewa namun ini menjadi hal yang sangat berharga bagiku. Semoga kita kan selamanya menjadi sahabat.
***

Pada saat itu peringatan hari kartini, para cewek di suruh mengenakan kebaya dan para cowok memakai batik. Ribet memang jadi cewek, harus ke salon dulu untuk menyewa baju dan juga tata rias. Malu memang saat naik angkot mengenakan kebaya.

Selama acara aku dan joni hanya berdua, mengobrol dan bercanda.Tiba-tiba putri datang menghampiri kami yang sedang asyik ngobrol. "ehm,cieee..berdua aja nih, hayoo ada apa nih? wahh jangan-jangan pacaran ya?" sahut putri yang mengagetkan kami berdua. "iih apa sih? orang lagi ngobrol aja ko" jawab aku sambil meyakinkan bahwa aku tidak pacaran dengan joni.

Sejak saat itu gosip aku dan joni pacaran menyebar luas.Terlebih saat aku bercanda dengan dia dengan memanggilnya upin dan dia memanggilku ipinku. Ini membuat semua orang yakin bahwa aku dan joni pacaran. Aku yang geli mendengar gosip itu hanya bisa tutup telinga agar tak mendengarkan omongan mereka.

"Dipikir-pikir memang sih sikap kami seperti orang pacaran, gandengan, cubit-cubitan, kemana-mana berdua, tapi kan kita hanya sahabat" sahutku dalam hati.

Pada saat kami menginjak ke kelas dua, kebersamaan kami mulai renggang. Mungkin karena kami mempunyai kesibukan masing-masing dan tak sempat memberikan waktu untuk sahabat. Jabatan joni yang saat itu menjadi ketua pramuka, tugasku yang begitu numpuk membuat waktu seakan tak mampu menyisakan sedikit untuk bersama sahabat.

Beberapa bulan kemudian, ada kabar buruk datang, siswa di sekolahku membicarakan tentang joni. "joni sakit? dia sakit apa bu?" tanya aku kepada ibu kantin.Lalu ibu kantin pun menjawab "kurang tau, tapi dia masuk rumah sakit". Aku shock, kekhawatiranku kepada joni sangat dalam, aku takut dia kenapa-napa, aku takut kehilangan dia, dia best friend di dalam hidupku, selalu memberikan saran yang terbaik untukku. Akhirnya aku memberi tahu kepada Putri dan Dita tentang hal ini. Ternyata Dita sudah tau sebelum aku memberi tahu dia.

Keesokan harinya aku ke rumah joni, untung saja joni sudah pulang ke rumah. Hatiku mulai lega melihat joni tak apa-apa. Aku membawakan beberapa buah untuknya. Lalu putri pun datang. Kami asyik mengobrol dan putri selalu mojokin aku dan joni. "eh ciyee,, setia banget sih venna nungguin ayang joninya". "apaan sih putri?" tanyaku tegas. "kamu istri pertamanya joni, saya istri kedua, dan masih banyak istri lainnya hahaha iya ga joni?" canda putri. "istri? sejak kapan kamu jadi istri keduaya joni?" tanyaku. "eh ciye cemburu ya?haha" sahut putri seraya menggodaku. "aku gak bisa lama-lama nih, mau latihan nari, dadahh joni,dadah vena, awas tuh ntar di apa-apain sama joni kalo berduaan hahaha" putri berpamitan kepada aku dan joni namun masih bikin ulah yang membuat kami kesal. "Kamu engga pulang?"tanya joni. "nunggu dita akunya" aku menjawab sembari melihat ke jendela apakah dita sudah datang.

Dita pun akhirnya datang bersama pacarnya. "hei joni gimana kabarmu?sudah sembuh?" tanya dita.Dan joni pun menjawab "alhamdulillah sudah dita". Kamipun mengobrol, berbicara tentang prakerin. Aku dan dita yang akan menghadapi prakerin takut dan tak mau mendengarkan obrolan mereka berdua (joni dan pacarnya dita).

Hari semakin sore. Aku, dita dan pacarnya dita berpamitan pulang.Kami bertiga pun segera pulang ke rumah masing-masing."Syukurlah joni tak apa-apa" aku dengan perasaanku yang lega.

***
Hingga kini kita jarang bertemu dan berkomunikasi. Dan kesibukan membuat kita lupa. Terlebih pada saat sweet seventeen-nya joni, aku lupa dan aku merasa sangat bersalah. Aku mengucapkan selamat seminggu sesudah dia ultah dan untungnya saja dia tidak kecewa. Dia menerimanya dan tersenyum. Maafkan aku sahabat yang tak bisa memberimu waktu yang cukup untuk kebersamaan kita. Kelak saat aku dewasa nanti akan ku kenang semua cerita manis yang telah kita tulis selama ini. Selamanya dan selama-lamanya kalian menjadi sahabat terbaik yang pernah aku jumpai.

JoRoDiVeTRiPoe

***SELESAI***vennamorizka/venna_morizka/alwayswithyouupw28.blogspot.com/venna_morizka/alwayswithyou

Jumat, 30 Maret 2012

Dilema part2

Beberapa minggu aku jalani hari-hariku seperti biasa, setiap pagi ku perhatikan lapangan sekolah mencari dia hanya untuk sekedar melihat dia dan itu rasanya sangat bahagia sekali. Ingin ku coba mengatakan perasaanku kepada dia namun apa daya aku tak sanggup karena aku malu. Bagaimana tidak, dia adalah adik kelas yang umurnya beda setahun dari aku. Dan mungkin dia akan merespon berbeda dari aku. Aku takut jika aku mengatakan itu akan menyebabkan kekonyolan pada diriku dan aku tak sanggup mengatakannya.

upw28.blogspot.com/venna_morizka/dilemapart2
Pada saat itu aku pulang sekolah, seperti biasa aku menunggu angkot di halte depan sekolah, tak ku sangka disampingku ada sosok yang tak aku duga. "Tuhan, dia ada di dekatku, apakah aku harus mendekatinya lagi?" tanyaku dalam hati. Namun yang terjadi hanyalah aku dengan tingkah konyolku yang tak memperdulikan dia seolah aku tak mengenal dia, seolah aku tidak ada rasa apapun padanya.

Konyolnya aku, dia langsung naik angkot bersama teman-temannya. Huh, tingkah bodohku itu membuat kesempatan manis itu hancur begitu saja. " Sial sial sial, kenapa sih aku tidak berbicara dengannya? padahal itu kesempatan yang bagus untukku berkenalan dengannya." pintaku menggerutu.

Apalah arti sebuah penyesalan, hanya yang ada kesal dan marah yang tercermin dalam lubuk hati. Yah, mungkin akan ada kesempatan di lain waktu untuk dapat mengatakan isi hatiku kepadanya."Tuhan, maafkan aku, engkau telah memberikan kesempatan itu dan aku menyia-nyiakan semuanya itu semua" sesalku dalam hati. Andaikan waktu dapat diputar kembali, aku akan memperbaiki semuanya, dan aku akan berbicara dengannya.

Keesokan harinya seperti biasa pada pagi hari aku berangkat sekolah, sesampainya di sekolah pasti ada operasi kerapihan baju. Yah, memang sekolahku ini nomor satu pada kerapihan baju, kalo make panjang harus berkerudung, kalo ga mau berkerudung ya make pendek, name tag harus di pasang, dasi harus rapih, baju dimasukin bla bla bla dan seterusnya. Ribet memang, namun itulah yang setiap hari aku lakukan.

"bunda, tugas minggu kemarin aku udah selesai" aku sambil berteriak memanggil salah satu temanku,teman sebangku ku yang bernama lia yang aku panggil bunda. "alhamdulillah, ya sudah nanti aku kasih kamu soal lagi ya?" bunda menjawab pertanyaanku yang tadi. Yah, lia merupakan anak yang pintar matematika, aku jadi ketularan pintarnya saat duduk sebangku dengannya, dia tidak segan-segan membantuku belajar matematika, sungguh menyenangkan punya teman sebaik dia.

Bel pun berbunyi, seperti ini nih kalo bel sekolah aku bunyi menandakan istirahat " ning nong, saatnya istirahat pertama, is time to begain the first break, ning nong" haha, lucu ya?. Aku dan teman-temanku segera  menuju kantin favorit kita, kita biasa sebut ibu kantin itu dengan sebutan ibu ma'men. Lucu ya?. 

Di kantin, aku bertemu dengan Aris, orang yang aku suka. Dia bersama geng nya sedang asyik berbincang-bincang. Ya Tuhan, sesungguhnya aku ingin sekali mendekati dia, namun rasa maluku yang begitu besar membuat aku harus mundur dan mundur lagi. 

Tuhan berikan aku jalan yang terbaik agar aku bisa mencari dan mendapatkan orang yang aku cinta disana, berikan aku keberanian walau sedikit yang penting aku bisa dekat, meskipun hanya sekedar berteman itu lebih dari cukup bagiku. Namun mengapa hatiku selalu bimbang jika ada di dekat dia . Tuhan tolong aku.
***

Malam hari di kamar, aku hanya bisa menulis di buku diary ku tentang semua yang aku alami hari ini. Mungkin karena aku kelelahan atau mungkin terlalu banyak berfikir, sehingga tepat pukul 10 malam aku tertidur. Luar biasa, di dalam mimpi aku bertemu seorang pangeran yang gagah berani, dan ternyata itu adalah orang yang selama ini aku cari. Dia berkata kepadaku "Wahai permaisuriku, katakanlah bahwa dirimu cinta aku, tak usah kau malu, karena diriku pun mencintaimu". "Baiklah pangeran, aku akan mengatakan bahwa aku mencintaimu". "Permaisuriku, katakanlah semua itu padaku lewat dunia nyataku, jangan engkau pendam ini semua, karena aku tak mungkin tau jika kau terus berdiam diri, pergilah ke dunia nyata, bawalah semua omonganmu di mimpi ini lewat dunia nyata". "Baiklah".

Mimpi yang sangat indah, bertemu dengan sang pangeran pujaan hatiku. Tak ku sangka dia mengizinkan aku untuk mengatakan semua yang tersirat di dalam hatiku ini. Aku tak segan-segan untuk menjelaskan ini semua kepada para sahabatku.

Pukul 5 pagi, aku bangun tidur dan bergegas menuju kamar mandi, siap-siap deh berangkat ke sekolah. Setibanya aku di sekolah, aku langsung menceritakan tentang kejadian semalam lewat mimpiku kepada teman-temanku. Mereka sangat antusias mendengarkan curhatan aku, mungkin karena menarik ceritanya. Dan mereka pun mendukung aku untuk berkenalan dengan dia. Antara mau dan tidak, karena aku masih malu.

Beberapa hari kemudian, di sekolah mengadakan pelepasan anak kelas sebelas yang akan prakerin, kebetulan aku juga anak kelas sebelas. Aku tak menyia-nyiakan saat terakhirku meninggalkan sekolah untuk 3 bulan ke depan dan mungkin tidak ada kesempatan bagiku untuk berbicara dengan dia.

Saat aku mencari dia, tiba-tiba aku melihat dia bersama cewek, entah siapa itu yang jelas membuat aku patah hati dan patah semangat, langsung ku buka facebook dan ku lihat status dia disana. "Hah? berpacaran? oh my god" keluhku dalam hati. Aku hanya bisa berdiam diri, merenungi semua yang terjadi.

Kini terlambat sudah, orang yang ku nanti telah menjadi milik orang lain. Ini semua salahku, mengapa tidak dari dulu aku mengatakan semua ini?. Hanya lewat mimpi ku bisa mengatakan sejujurnya kepada dia, hanya lewat ,mimpi ku bisa bersamanya, hanya lewat mimpi dan semua hanya ada di dalam mimpi. Tak akan pernah terwujud, tak akan pernah sampai kapanpun. Bodohnya aku, bimbang karena cinta, aku lebih memilih orang yang aku cinta daripada orang yang mencintaiku dengan setulus hati.

Kini, aku hanya bisa merenungi semua kejadian yang aku alami saat ini. Semoga aku menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya esok hari atau di kehidupan keduaku. Thank's god, sudah memberikan mimpi terindah, meskipun aku sekarang hanya bisa komunikasi lewat mimpi dengannya, namun semoga di dunia nyata dia mengalami hal yang sama saat dia berada di dalam mimpiku.

***SELESAI***

Dilema part 1

oleh : Venna Morizka
upw28.blogspot.com/venna_morizka/dilemapart1/
Tak ku pungkiri perasaanku ini. Seolah ada yang mengganjal di benakku. Entah mengapa perasaan ini terus muncul dan pikiranku selalu tertuju padanya. Pada saat itu pagi hari tepatnya pada saat aku berangkat sekolah, aku menemui dia di angkutan umum. Dag Dig Dug derr rasanya hatiku seakan ingin kenal lebih dekat dengannya.Kebetulan kita satu sekolah di salah satu sekolah favorit di kota ku.
***
"Hey na, tumben lo dateng siang gini, mana ada pr banyak lagi, udah belom lo tugasnya?" sahut Nieken teman dekatku yang berada di kelas. "Sorry, tadi angkotnya lama banget." "eh ken, tau ga tadi di angkot gue ketemu dia" " widiihh, asikk tuh na kalo gitu" jawab nieken. Seolah nieken tak tau bahwa aku dan dia sebenarnya sudah jadian dan baru putus kemarin, aku ingin berbicara padanya namun aku masih bisa menangani sendiri.
Setelah aku pikir-pikir ternyata memendam perasaan itu memang sakit, apakah aku harus cerita yang sebenarnya tentang dia kepada nieken, entahlah aku bingung.
Seminggu kemudian aku memberanikan diriku untuk mengatakan yang sebenarnya kepada nieken.Di depan kelas aku melihat nieken sedang berdiri sambil melihat murid-murid lain yang sedang hilir mudik kesana kemari entah yang baru nyampe sekolah ataupun yang sedang ada keperluan lainnya. " Hey ken, gue mau ngomong sama lu, gue pengen banget curhat sama lu tentang dia tentang wisnu" " Ngomong aja,mungkin gue bisa bantu selama gue mampu". "Lo hanya tau kalo gue suka sama Wisnu kan? Sebenarnya gue udah jadian lama sama dia, cuma gue malu ngomong sama lo". " Malu? hahaha, ngapain mesti malu sih na? cie.. akhirnya lo ngaku juga kalo jadian, abisnya setiap gue minjem hape lo pasti isinya tentang wisnuuu semua". "hehehe, tapi ken, kemarin lusa aku baru putus, entah kenapa dia mutusin aku secara sepihak tanpa menjelaskan apa dan mengapa dia memutuskan aku?" jawabku dengan wajah murung. " putus? duhh kacian banget sih km tuh? ya udah yang sabar ya sayang, lagi pula cowok kan masih banyak yang lebih baik dari dia, ocehh?". " okehh cantik" jawabku sambil tersenyum.

2 hari kemudian, sepulang sekolah tepatnya pukul 15.00 sore, aku melihat Wisnu sedang berduaan dengan seorang cewek yang menurutku itu tidak lebih cantik dari diriku (aduhh pede banget, tapi emang iya sih kalo menurutku mah). Lantas aku langsung turun dari angkot dan menemui mereka berdua dan aku ingin Wisnu memberi penjelasan atas ini semua, apa yang ada di benaknya? mengapa dia seperti itu padaku? Namun dia hanya diam saja dan tak memberikan satu jawabanpun kepada aku. Lalu aku menghampiri Wisnu dan berkata " inikah yang kamu sebut setia kepadaku? inikah yang selama ini kau inginkan? kenapa kamu tega seperti ini padaku?setelah aku cinta kamu, setelah aku sayang kamu, setelah aku sangat membutuhkanmu, kamu pergi meninggalkanku, sendiri di dalam jurang silet yang siap menyayat hati dan pikiranku? apa yang kau sebut ini cinta?" aku melontarkan semua kata itu di depan dia hingga aku tak sadar meneteskan air mata.

Lalu aku berbicara kepada cewek yang ada di dekatnya tersebut. " Siapa kamu? apa kamu pacarnya dia?". "iiiya mba, aaaku pacarnya dia.Emang mba siapa ya?" jawabnya dengan ucapan terbata-bata. " Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan dia? gue mantan dia dan gue baru putus dua hari yang lalu" jawabku kesal. " Aaaku baru 3 bulan mba sama dia, jadii dia?" jawabnya sambil menghentikan pertanyaannya. Ya Tuhan, ternyata dia playboy yang suka mainin perasaan cewe yang membuat hati cewe bagaikan di hujan silet, di hantam ombak samudra, diterjang badai angin topan.

Aku pergi dengan sejuta luka yang masih basah di dalam hatiku. Setibanya aku di rumah aku langsung menuju ke kamar, aku menangis tanpa henti seolah badai air mata sedang terjadi, hingga mataku bengkak seperti orang baru bangun tidur. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarku. Tok tok tok " nak, sedang apa kamu di kamar? ga biasa-biasanya pulang sekolah langsung mengunci pintu kamar" suara ibuku yang lembut. " Iya mah, aku lagi ganti baju. bentar mah. mamah masak apa sekarang?" jawabku dengan nada khas aku yang manja. " Masakan favoritmu, tumis sawi. jreng jreng jreng.." jawab mamah aku.

Aku pun segera ke ruang makan dan segera mengambil makanan, karena perutku sudah sangat laper, mungkin karena kebanyakan marah,kesal,dan nangis." enakk banget masakannya mamah, jadi mau nambah nih..hahaha" sahutku memuji hidangan yang tersedia. " hayoo, tumben muji-muji masakannya mamah, ada sesuatu nih kayaknya?" jawab mamah. Aku hanya bisa tersenyum, yahh tapi sebenanya hatiku lagi hancur mah, ga bisa tersenyum. Aku tak berani berbicara semua masalahku kepada mamah, semenjak papah meninggal, aku lebih sering memendam masalahku di banding menceritakan semua masalah aku, yahh walaupun ada satu dua yang aku ceritakan kepada sahabat-sahabatku itu juga kalau masalah yang terlalu rumit untuk aku pecahkan sendiri. Selama masih bisa diselesaikan dengan diri sendiri alangkah baiknya orang lain tak perlu tahu, agar aku tak merepotkan mereka. Itu prinsip aku yang mebuat aku tegar menjalani hidup ini dengan lika liku kehidupan yang sangat juram.
***

Beberapa bulan kemudian aku sudah bisa melupakan Wisnu. Tiba-tiba hapeku berbunyi. Nada sms bergetar.
From +6289660******
hay.. :)

Nomor siapa ini? aku tak tau, yang jelas aku langsung ladenin nomer itu dan aku pun menjawab
To +6289660******
hay juga,,, map ini cpa yya???
From +6289660******
boleh kenalan gak? aq adie klo kmuh??
To +6289660******
boleh, aku nanda.. :)
From +6289660******
owh nanda, skul or kul?
To +6289660******
mcii skul

akupun akhirnya smsan sama dia, dia menjadi teman sms aku dan selalu menmani aku saat aku kesepian meskipun hanya sekedar lewat sms.
beberapa hari kemudian akhirnya aku dan dia berencana untuk ketemuan. Pada saat itu hari minggu aku sedang ada acara di sekolah, aku sedang tes drama. Dan tanpa aku sangka dia menjemputku dan menunggu di depan sekolahku. Setelah aku pulang, aku langsung sms dia
From +6289660******
kmu dmna??? kt'y mo jemput syya??
To +6289660******
aqq udh d dpn jehh,, ada di samping pohon

whattt?? aku kaget, itu toh orangnya? lumayan tapi?? huft.
Akupun langsung naik ke motor nya. Ga tau tuh dia mau bawa aku kemana yang jelas nyaman banget berada di dekat dia meskipun kita baru ketemu pada hari itu. " mau kemana nihh?" tanya aku.
" ada deh." Aku semakin penasaran. Jalannya sih sepertinya mau ke pantai, dan ternyata emang betul dia mengajak aku ke pantai. Indahnya pantai meskipun kotor tapi ini menyenangkan.
Tanpa ku sangka, tiba-tiba dia memegang kedua tanganku dan berkata " cantiknya dirimu, maukah kamu jadi pacar aku? ". Apa ga salah dia ngomong begitu? tapi aku menolaknya.
Semenjak aku tolak dia, dia jadi jarang sms aku bahkan tidak pernah sekalipun.
***

Berbulan-bulan aku jomblo, yahh memang status yang kurang enak, namun aku bawa have fun saja, karena jomblo itu asyik, jomblo itu ga ada yang ngatur-ngatur kita.
Di sekolah, aku melihat ada seseorang yang wajahnya mengingatkanku pada sosok yang aku cintai selama ini dan kini dia telah jauh dari hadapan aku. Aku berusaha mencari siapa dia. Dan akhirnya ku temukan siapa nama dari sosok yang aku cari. Aris namanya. Aku segera membuka facebook lewat BB kesayanganku. Aku ketik dan aku cari. Akhirnya ku dapatkan facebooknya tersebut. Langsung deh aku add fbnya. Aku berusaha mencari Twitter dan pin BB nya tapi sampai saat ini aku belum ketemu. Aku ceritakan semua ini kepada teman baikku Nieken. " ken, liat deh cowo itu, gila sumpah mirip banget sama wisnu ken, cakep banget sumpah, coba lo liat perhatiin baik-baik" ungkap aku kegirangan. " caelah nanda, lo jatuh cinta lagi toh rupanya? keren,, ehh mana sih mana cowo yang kamu maksud? ". " itu tuhh itu ken, ya ampun masa ga ngeliat sih?" sambil menunjukkan jari ke arah orang yang dimaksud alias aris. " wew na, keren, dapetin dia sekarang juga, limited edition, hahahaha" jawab nieken bercanda. Huh, dasar nieken, bikin aku kesal saja. Setiap hari aku menatap orang itu seakan ingin sekali dekat dengannya. Tapi, rasa maluku untuk berkenalan dengannya sangat besar, di fb saja aku tidak memberanikan diri untuk berbicara kepadanya, hanya sekedar nulis pesan cuma thank's doank, ga berani mengatakan perasaanku.

Setiap hari aku amati dia, setiap ada dia rasanya hatiku bahagia banget, he is so cool, he is so handsome, he is so perfect, god please help me, I love him. Sampai kapan aku memendam perasaanku seperti ini terus? akankah selamanya aku takkan bisa meraih cintanya, merebut hatinya, menggapai angan dan impianku untuk menjadi permaisuri baginya.

Waktu seakan berjalan dengan cepat, namun aku belum juga mengungkapkan perasaanku itu. Aku hanya bisa like setiap status yang dia tulis dan berharap dia respon semua kepadaku, namun hingga saat ini belum ada respon juga. Huft, sampai pada akhirnya aku mendapati status dia yang membuat aku patah semangat, seakan ga mau melihat status tersebut, siapa orang yang dimaksud yang dia sukai? entahlah aku tak tau, mungkin bukan aku tapi mungkin seseorang.

Sekian lama aku selalu menunggu, berharap dia akan datang dan menyatakan cinta padaku. Namun, itu semua hanya sebuah mimpi, mimpi terindah yang tak akan pernah terwujud di dalam hidupku.

Pada saat itu di sekolahku sedang mengadakan pagelaran seni budaya, dia ternyata menjadi panitia. Keren banget dia saat mengenakan kemeja batik.Tapi aku ga berharap kepada dia lagi, meskipun rasa cintaku tak akan pernah pudar kepadanya.

Tuhan tolong aku, jaga dia meskipun dia tak mencintaiku. Tuhan, semoga suatu saat nanti dia akan menyadari bahwa aku lah satu-satunya orang yang paling mencintai dia apa adanya.
***


Senin, 26 Maret 2012

RINDUKU KENANGANKU

upw28.blogspot.com/venna_morizka/rinduku_kenangankuRINDUKU KENANGANKU
oleh: Rica Okta Yunarweti

               Cahaya keemasan matahari dan hembusan angin sore membuat daun-daun kecil berguguran di pinggir danau dan menyilaukan pandanganku pada secarik kertas di depanku. Hari-hariku terasa menyenangkan dengan sebuah kuas yang terukir namaku “Diana”. Yah, boleh dikatakan aku gemar melukis di tempat-tempat yang menurutku indah dan tenang. Apalagi dengan seorang sahabat, membuat hidupku lebih berarti.
               Dari kejauhan terdengar alunan biola nan merdu semakin mendekati gendang telingaku. Alunan merdu itu membuatku semakin penasaran.
               “Ya sudahlah, mungkin hanya perasaanku saja”
               Dengan rasa penasaran, aku sambil mengemas peralatan lukisku dan mengendarau sepeda menyusuri jalan komplek rumahku yang berbukit dan rindangnya pepohonan sepanjang jalan di bawah cahaya mentari yang mulai redup.


* * *
Pulang petang menjadi hal yang biasa bagi Lintang. Seorang gadis tomboy berambut hitam panjang yang selalu di kuncir ke atas. Dia selalu bermain basket di bawah rumah pohonnya, letaknya di samping danau yang airnya tenang, setelah pulang dari les. Dengan mengusap keringat di pipinya dia bergegas menyusuri komplek rumahnya dengan perasaantakut karena selalu pulang telat.
Pada waktu yang bersamaan, Diana meletakkan sepedanya ke garasi dan melihat Lintang.
               “Lintang,, Lintang,, dari mana saja kamu?
               “Aku mencarimu! Kata Diana
               “Aku main basket di tempat biasa, di bawah rumah pohon. Ma’af, udah buatmu khawatir.”
               “Entahlah…. Sudah dulu ya, bau banget nih.
               “Huuhh,, dasar cewek gadungan, aku dicuekin lagi…! Kesal Diana
               Dengan rasa kesal, gadis itu pun masuk ke kamar khayalannya. Meletakkan peralatan lukisnya di sudut ruangan dekat lemari kaca yang penuh dengan boneka kucing dan patung kecil yang terbuat dari tanah liat. Ia selalu menatap lukisan sunset yang di belakang pintu kamarnya. Ketika melihat itu, ia merasakan tenangnya dunia di laut lepas.

* * *
               Lintang segera membersihkan dirinya karena takut ibunya marah. Ibunya pun heran melihat tingkah anak semata wayangnya itu. Sifat keras kepala Lintang yang biasanya tampak, namun kala itu hati tomboynya bisa luluh dengan rasa bersalahnya. Ketika ia duduk di atas kursi yang tinggi sambil mengamati indahnya malam. Tiba-tiba ia merasakan sakit pada badannya, perutnya nyeri dan nafasnya terasa sesak. Lintang bingung dengan apa yang dia rasakan dan tiba-tiba ia terjatuh dari kursi tingginya, mencoba mengendalikan diri untuk bangkit ke tempat tidur dan beristirahat.

* * *
               Teriknya mentari dan angin sepoi-sepoi yang dirasakan di bawah pohon nan rindang, membuat siswi SMA ini hanyut dalam omajinasi. Khayalan yang sungguh nyata membawa ia larut dalam impian.
               “Hai Diana, asyik bener nih melukisnya, lihat dong. Pasti lagi gambar aku kan? Kejut Lintang
               “Hmm,, ngapain juga aku gambar kamu. Seperti gak ada objek lain aja yang lebih bagus.. hahahha..
               Mereka begitu asyik bercanda tanpa menghiraukan teman yang lain di sekitarnya yang merasa kebisingan karena tingkah mereka yang sungguh beda dengan siswi lainnya. Dan anak-anak yang lain sebaliknya sudah merasa biasa dengan sikap mereka itu.
               “Aku mau cerita..tapi……….(serius Lintang_
               “Cerita aja…ada apa? ( menatap Lintang kebingungan)
               Tiba-tiba, Lintang terjatuh. Kata-kata yang ingin ia bicarakan tidak mampu terucap. Kepanikan gadis seni ini sungguh luar biasa. Ketika di ruang UKS, Lintang terbaring tak berdaya. Diana berlari menyusuri kelas dan mencari telepon di sekolahnya. Untuk memberi kabar pada orang tua Lintang dan membawanya ke rumah sakit..
               “Aku ada di mana? Ada apa denganku? ( sadar Lintang)
               “Kamu ada di rumah sakit. Kamu tadi pingsan di taman belakang sekolah. Kamu nggak apa-apa kan? (khawatir Diana)
               “Aku sakit apa? Mana ayah?”
               “Dokter masih belum memberitahukan pasti penyakitmu. Ayahmu masih dalam perjalanan. Bersabarlah sebentar. Cepat sembuh ya,, biar sore ini kita bisa belajar bareng, kan kamu udah janji kemaren.”
               “Mungkinkah penyakitku itu serius?””ahh, jangan berpiir gitu, kamu pasti sembuh. Semangatlah, aku akan ada di sampingmu..”
               “Sudah, sekolah sana. Biar pintar, dan bisa membalap rangkingku. Hhaha…”
               “Iihh,, kamu. Calon ilmuan gini diejekin. Pasti dong aku bisa. Hhehe”
               “Ya deh,, buktikan ke aku ya nanti.”
               “Iya, pasti. Suatu saat kita akn merayakan keberhasilan kita. Aku ke sekolah dulu ya.! Sebentar lagi, orangtuamu juga akan ke sini. Bye !!”
               “Bye.. Hati-hati ya Diana. Thank’s!"

* * *
               Jalan lorong sekolah tampak sepi, hanya ada seorang gadis berambut hitam pendek duduk di depan kelas musik sambil membawa biola dengan wajah yang tampak murung, Diana segera menghampirinya.
               “Hai, kenapa kamu sendiri? Nggak masuk kelas?” Tanya Diana heran
               “Hmm, aku.. aku.. mau sendiri di sini aja.”
               “Jangan seperti anak kecil, ayolah masuk. Tapi, apa yang membuatmu sedih?” penuh heran
               “Tadi, ketika ada pemilihan bakat pemain biola, aku ada kesalahan memainkan nada, sampai-sampai alunannya nggak enak didengar. Mereka menertawakanku, padahal aku baru saja pindah ke sekolah ini jadi aku masih belum pandai memainkan alat musik seperti biola ini..”
               “Kamu sudah hebat kok, kamu bisa memainkan alat musik kesukaanku, dan aku… aku hanya bisa menggambarnya. Yang penting, tetap berjuang!! Daah..aku ke kelas dulu ya..”
               “Thengs.. siapa namamu?”
               “Diana!" Teriaknya.. (sambil berlari)
               Nafas yang terengah-engah membasahi wajah gadis lembut nan periang itu. Diana segera masuk ke kelas lukisnya yang sudah mulai belajar. Sambil menyapu keringatnya, teringat sahabatnya yang terbaring lemah.
               (Mungkinkah kami akan terus bersama?) dalam hatinya berkata.
               Ibu Tari masuk ke kelas tiba-tiba. Meihat Diana yang sedang melamun segera menghampirinya.
               “Diana, kenapa kamu?”
               “Ohh.. Ibu. nggak apa-apa bu.”
               “Kamu bohong, da masalah ya? Tidak biasanya kamu seperti ini!”
               “Ii..ia bu.”
               “Memangnya ada apa, sampai-sampai mengganggu pikiranmu seperti ini?’
               “Sahabatku, Lintang. Dia masuk rumah sakit dan sepertinya penyakitnya parah.”
               “Ohh,, Lintang ya. Gimana kalau sepulang sekolah kita menjenguknya” ajak bu Tari
               “Ibu mau menjenguknya? “
               “Iya,, nggak apa-apa kan?”
               “I..ya. nggak masalah.” Semangat Diana
               Ibu Tari adalah guru yang paling disukai banyak siswa. Tak kadang banyak siswa yang curhat. Beliau memiliki jiwa keibuan, walaupun beliau belum menikah. Beliau sangat perhatian dan mengerti perasaan orang lain.
               Ibu Tari memberi semangat Diana, membuat ia semangat pula bertemu Lintang. Ia menyelesaikan lukisan pemandangan dengan kuas kesayangannya. Kali ini, ia mendapat pujian dari teman-teman dan bu Tari. Sampai-sampai lukisannya akan diikutkan dalam pameran lukisan. Lukisannya menggambarkan eorang gadis berkerudung duduk di atas tebing tinggi yang dihantam ombak di tepi pantai. Lukisan itu pun dihiasi pantulan sinar matahari di penghujung hari. Gambarnya begitu nyata, dan membawa dalam khayalan. Diana dan bu Tari pun berangkat menjenguk Lintang.
Hanya mereka berdua yang masih berada di sekolah. Tak heran, suara mereka menggema ketika lewat lorong sekolah. Diana melepas pandangannya ke arah taman di samping lapangan basket. Ia sempat kaget ada seorang gadis duduk di atas potongan pohon. Ketika ia hampiri, ternyata gadis biola itu.
               “Hai, belum pulang?" Sapa Diana
               “Hmmn. Belum Diana’
               “Ngapain kamu sendiri di sini, Zy?” Sahut bu Tari
               “Lho, ibu kenal dia?” sahut Diana
               “Uta, ibu kan juga mengajar kelas musik. JadI ibu kenal Lizy”
               “Ohh, namamu Lizy ya?”
               “Iya,, ibu mau ke mana, kok sama Diana?”
               “Ibu sama Diana mau ke rumah sakit, jenguk sahabatnya Diana. Kamu mau ikut?”
               “Ya,, boleh. Ayo! Panasnya terik matahari sudah mulai membakar kulit nih..” ajak Lizy
               “Hhhhaha….” Sambung Diana

* * *
               Diana meletakkan sekeranjang buah yang di bawanya. Kebetulan, kapten tim basket mereka juga jenguk Lintang. Rasa tak percaya meliputi kedua sahabat ini. Dalam keadaan yang tak mudah untuk mereka bersenda gurau. Padahal, rame kan, semuanya pada kumpul.
               “Bagaimana keadaanmu?” kejut Lizy
               “Ya, lumayan lah, agak mendingan.” Dengan suara datar sambil menunduk.
               Lintang mengangkat kepalanya, dan…. “Haahh,, Lizy!” teriaknya
               “Bagaimana bisa kamu di sini Zy?”
               “Syukurlah. Tadi aku diajak bu Tari dan Diana. Dan ternyata, yang terbaring saat ini adalah sahabatku.”
               “Sebenarnya, kamu sakit apa sih?” sambung Diana
               “a..ku, sakit Leukimia..”
               Semuanya tercengang, tak ada seorang pun yang berani memulai pembicaraan. Termasuk kapten basket Deva yang langsung terdiam ketika ia memainkan dasinya..
               “Kalian tak usah khawatir, di sisa umurku ini aku tak akan membuat kalian kecewa”
               “Jangan bilang begitu, yakinlah kamu masih bisa bermain basket lagi..” sahut Deva
               “Yaa, teruslah bersemangat. Siapa yang tahu kan takdir Tuhan. Semoga kamu cepat sembuh.” Sambung bu Tari
               ( Lintang terharu mengingat dan menyimpan momen ini. Ia memejamkan matanya hingga butiran air menetes di pipinya). Semuanya merasa iba padanya, khususnya Deva teman basketnya yang justru tidak mau kehilangan main lawannya walaupun Diana dan Lizy merasakan halyang sama dengannya. Bu Tari memulai pembicaraan setelah semuanya membeku.
               “Hari mulai sore nih, kalian semua masih belum ada yang mau pulang?”
               “Belum bu, sebentar lagi.” Jawab mereka serempak.
               “Ya sudah, ibu pulang duluan. Cepat sembuh, ya Lintang. Jangan patah semangat, kasihan sahabat dan tim basketmu, pasti mengkhawatirkanmu. Asalamualaikum…” kata bu Tari
               “walaikumsallam.. Iya bu, makasih. Hati-hati ya bu..”
               Suasana berubah menjadi hening kembali..
               “Aku tak ingin kehilanganmu, Lintang. Selalu ingat kata-kataku…" (bisik Diana)
               “Kamu-Sahabat_Terbaikku” mereka serempak.
               Hari ini terasa cukup singkat. Membawa mereka dalam canda tawa dan kerinduan. Diana dan Lizy segera pulang membawakabar perih dan memandang dengan rasa tak percaya. Diana teringat akan lukisannya. Di dalam hatinya dia ingin menjual lukisan itu untuk biaya Lintang. Ia merasa iba melihat orang tua Lintang pergi bolak balik mencari uang.
               “Diana, ada apa denganmu?’ kejut Lintang
               “Tidak, kami harus pulang. Hari sudah mulai gelap nih”
               “ohh, ya. Besok mungkin aku sudah diperbolehkan pulang jika kondisiku stabil”
               “Cepat sembuh, ya”……

* * *
Di depan lukisannya, Diana duduk termenung sambil menulis di buku diarynya.

Malam ku sepi..
Tak sanggup ku mengungkapkan
Air mata membendung di kelopak mataku..
Walaupun aku tertawa, tapi aku tetap merasakan bila hati ini menangis melihat nya tersenyum. 
Jika Engkau mengizinkan. Takkan ku biarkan ia terbelenggu…
Kamu_sahabat_Terbaikku

               Ia simpan buku diarynya di tumpukkan buku pelajarannya. Diana memikirkan solusi untuk membantu Lintang. Iameluangkan waktu untuk melukis sebanyak-banyaknya untuk di jual tanpa sepengetahuan Lintang. Lizy yang baru dikenalnya juga turut membantu. Tak heran, ibunya Diana tiap hari selalu menyiapkan keperluanlukisnya. Malam semakin larut, Lizy yang juga tampak terlihat lelah memutuskan untuk menginap. Mereka terbaring di tempat tidur, namun tak ada salah satu dari mereka yang tertidur.mereka sama-sama ingin merencanakan sesuatu….

3 hari kemudian…

               Pohon-pohon yang menjulang tinggi disinari matahari yang masuk dicelah-celah dedaunan yang rindang. Diana dan Lizy sengaja membawa Lintang ke danau. Diana menggelar tikar, menyusun makanan, peralatan lukis, dan tempat mereka duduk. Sedangkan Lizy bersiap-siap di atas rumah pohon sambil memegang biola kesayangnnya. Namun dengan Lintang, ia justru merasa kebingungan dengan kedua temannya itu, sambil mengikik heran melihatnya.
               Diana memulai dengan memukul kedua kuasnya menandakan Lizy yang memainkan alunan biola yang merdu dengan lagu berjudul “semua tentang kita” sambil bernyanyi.

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita

Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat duu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kitaberduka saat kita tertawa

               Ketika lagunya selesai, tiba-tiba mereka semua terdiam sejenak. Suasana seperti di pemakaman, sepi, sunyi, hening, hanya hembusan angin yang terdengar. Diana membuka pembicaraan.
               “Dan aku baru ingat. Dulu ketika aku melukis sendiri di sini aku kagum dan penasaran siapa yang memainkan biola ternyata… itu kamu, Lizy!”
               “Iya,, tengs. Aku sengaja memainkannya karena semenjak aku tinggal di sini aku sangat kesepian. Dan ketika aku menemukan tempat indah ini, setiap sore di waktu luangku, aku bermain biola. Kebetulan, aku melihat seorang gadis sedang melukis.”
               “waah.. kalian sungguh hebat! Aku juga kagum pada kalian, kalian sendiri yang membuat acara ini dan kalian juga yang mendapatkan kejutan. Ketika pertama kali bertemu Diana, aku juga kagum atas sikapmu yang selalu memperdulikan teman-temanmu. Jika aku pergi nanti jangan lupakan persahabatan kita ini ya..”
               “Ah, kalian ini selalu membuatku GR. Tapi makasih ya atas pujiannya.ku yakin, kalian juga mempunyai keistimewaan masing-masing. Dan kamu Lintang, si cewek gadungan. Masa jiwa tomboymu yang tegar dipatahkan dengan adanya penyakit ini. Justru dengan ini kamu bisa bertambah tegar yang tahan bantingan.. hahaha.
               “Emang aku bola, tahan bantingan. Hahaha! Ketus Lintang
               Diana tak ingin membuat hati teman-temannya terluka, ia selalu mencoba untuk tersenyum walau di hatinya sangat mengganjal. Tak lupa, Diana melukis simbol persahabatan mereka “LiDiZy”. Dari kejauhan Deva sedang bersepeda mengitari danau, melihat tingkah mereka yang terlihat ekspresif dan penuh canda tawa. Tapa berpikir panjang, ia menghampiri ketiga cewek itu sambil membawa gitarnya dan langsung duduk di tikar.
               “Eh, kamu. Udah minta izin dengan yang punya belum? Sembarangan aja duduk.” Judes Diana
               “Kok gitu, sih Diana. Nggak apa-apa kok.” Bela Lintang
               “Coba deh kalian lihat, dia mau ngehancurin acara kita.” Sebel Diana
               “Eh kamu, bagai ratu aja. Lintang aja nggak keganggu. Sekali-sekali dong aku ikut gabung. Kan jarang-jarang bisa dekat sama cowok popular di sekolah. hitung-hitung kesempatan buat kalian.”
               “Ya sudah, cukup. Kita nyanyi bareng lagi yuk….” Lerai Lizy
               “Eh, ganti dong simbolnya jadi…(berpikir sejenak) “LiDiZyVa” kan lebih keren!” sahut Deva
               “Ah, kamu ini ada-ada saja. Semoga masih ada ruang untuk menulis namamu ya.. hahaha
               “hhuuhh…”
               Seharian mereka jalani untuk menghibur Lintang. Walaupun diantara mereka baru saling mengenal, tapi mereka seperti mempunyai kekuatan magnet. Hari-hari mereka selalu bersama.

* * *
               Waktu yang tepat ditemukan Diana dan Lizy untuk menjalani rencana kedua mereka. Mereka sudah mengatur strategi agar lukisan Diana laku terjual. Hampir 2 minggu penuh mereka meluangkan waktu untuk menjualnya. Uang yang terkumpul lumayan banyak, dan segera mereka berikan pada orang tua Lintang tanpa sepengetahuan Lintang. Deva yang biasanya sibuk dengan tim basketnya, akhirnya ikut membantu juga.
               Di waktu yang bersamaan mereka datang ke rumah Lintang secara tersembunyi, mereka melihat Lintang kesakitan sambil memegang perutnya. Kekhawatiran mereka tak dapat dibendung. Mereka segera membawa Lintang ke rumah sakit dan memberitahukan orang tuanya. Mengingat Lintang adalah anak semata wayang orang tuanya.
               Ternyata, penyakitnya bertambah parah. Sebenarnya, Lintang pulang dari rumah sakit karena keterbatasan biaya. Uang yang mereka dapatkan tidak cukup untuk membiayai semua pengobatan Lintang. Di tambah lagi ayah Lintang yang hanya memiliki tabungan seadanya, itu pun telah habis digunakan. Terpaksa, Lintang hanya bisa di opname tanpa harus membeli semua obat yang diperlukan.

* * *
               Setiap lorong sekolah kelas X ramai dipenuhi siswi yang mendengar kabar mengenai Lintang. Anak yang tomboy dan disenangi banyak orang.
               “Hai, Diana, Lizy. Gimana keadaan Lintang? Apa dia membaik? Kapan kalian mau menjenguknya lagi?” (pertanyaan runtun dari Deva)
               “Hello Deva, kalau nanya satu-satu dong. Kamu bukan mau wawancara kan?” jawab Diana
               “Emang, kami orang tuanya? Kami juga belum tahu keadaannya. Ayo kita jenguk aja sama-sama pulang sekolah” tegas Lizy
               Bunyi bel panjang bertanda telah berakhir jam pelajaran. Hujan yang tampak lebat, membuat para siswa harus menunggu sampai hujan reda. Tiba-tiba handphone Deva berbunyi, padahal peraturan sekolah dilarang membawa handphone, suara di seberang membawa berita buruk.
               Hujan yang lebat tak mereka perdulikan. Mereka lari basah-basahan menuju rumah sakit sambil menangis terisak-isak. Mereka sangat khawatir dan tak percaya bahwa kabar itu memang benar nyata. Sahabat mereka Lintang meninggal dunia. Nyawanya tak dapat tertolong lagi karena penyakitnya semakin hari semakin parah. Orang tua Lintang merasa kehilangan dan terpukul, namun semua adalah kehendak-Nya. Orang tua Lintang juga sangat berterima kasih pada Lizy, Diana, dan Deva. Menganggap mereka sebagai anaknya.

* * *

“Tak sempat ku berikan
Tak sempat ku sampaikan”
_LiDiZyVa_

Kalimat itu selalu melintas dipikiran Diana. Begitu pula Lizy dan Deva. Kerasa tak percaya, kehilangan, kerinduan, tersirat dibenak mereka. Mereka termenung di tepi danau sambil menyanyikan lagu “Semua Tentang Kita” yang biasa mereka nyanyikan.

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati

Belum sempat lagu itu dinyanyikan, butiran air mata membasahi di pipi ketiganya. Orang tua Lintang tiba-tiba dating dan ikut duduk di antara mereka. Memberikan semangat pada Lizy, Diana dan Deva bahwa masa depan mereka juga menjadi kebanggaan orang tua angkat mereka. Ibu Lintang tiba-tiba menyerahkan secarik kertas berwarna biru yang bergambar bunga. Tangan Deva bergetar ketika memegang kertas itu. Rasa penasaran membuat ia segera membuka dan membacanya seperti sedang lomba baca puisi.

Sahabatku impianku
Cita-citaku imajinasiku
Bukan hal yang salah memiliki mimpi
Bukan hal yang salah mempunyai tujuan
Tujuan seperti sinar
Kesana lah kita berlari
Dan untuk itulsh kita hidup
Tapi, terkadang sinarnya terlalu menyilaukan
Membuat kita sulit melihat
Sehingga tiba suatu saat kita harus sejenak berhenti
Untuk menghindari sinar yang ada pada kita sendiri

               “Waahh, sungguh bersemangatnya dia. Aku piker karena fisiknya lemah, jiwanya akan goyah. Tapi aku salah. Hebat!! Puji Diana. Sambil melanjutkan lukisannya.
               “Iya..”sambung Lizy sambil meneteskan air mata.
               Suasana menjadi hening kembali. Kemudian Diana berteriak girang sambil meneteskan butiran air mata yang melintas di pipinya.
               “Lukisan dengan simbol “LiDiZyVa” akhirnya selesai”
               “Waahh..keren.!”
               Mereka menatap terpesona lukisan yang melambangkan persahabatan ini yang terlihat indah karena di sekitar tulisan itu ada gambar wajah mereka masing-masing. Di danau inilah sejarah persahabatanku. Dan tempat inilah aku dan sahabatku berbagi walau hanya sekedar untuk mengenang Lintang.

SELESAI



Karya : Rica Okta Yunarweti
Alamat Fb : Richa Oktaa
e-mail : icaotana@yahoo.co.id

Jumat, 23 Maret 2012

PERJALANAN HIDUP

dulu aku selalu bahagia dan dulu aku mengira bahwa aku akan selalu bahagia seperti itu.
dulu waktu aku masih bersama sosok yang paling aku sayangi, tdak lain dan tidak bukan adalah papahku sendiri. dia begitu menyayangiku dan juga aku nyaman saat berada di dekatnya.bahkan menurutku kasih sayang mamahku tidak ada apa-apanya dibanding kasih sayang papahku.
aku pernah bilang " suatu saat nanti kebaikan papahku akan aku balas ". masa-masa yang indah aku lalui bersama papahku. keluargaku serba berkecukupan.aku mau ini mau itu selalu bisa. sampai pada akhirnya aku menginginkan sekolah di salah satu SMK negeri yang cukup terkenal dan sudah bertaraf internasional. dan akupun masuk ke sekolah itu. betapa bangganya aku dan kedua orang tuaku. waktu itu sih papah masih bisa membiayai semua biaya sekolahku.
ini tentang kebiasaan shopping aku, tau ga kalo aku lebih sering shopping bareng papah dibanding mamah? ya, mungkin terdengar aneh di telinga kalian. masa anak shopping sama bapaknya? tapi kenyataannya emang begitu kawan.beli baju, makan di restoran itu udah jadi kebiasaan aku semenjak aku kecil. maklum bukannya sombong,aku dilahirkan dari keluarga yan berkecukupan, boleh di bilang kaya.
ini sesi menyedihkan di dalam hidupku. tepat hari kelahiran papahku, papah sakit, engga biasanya dia marah terus. aku dan mamahku heran melihat papah seperti itu.
" papah udah sih jangan marah aja, papah kan lagi sakit " pintaku kepada papah.
keesokan harinya keadaan papahku semakin parah. kesedihanpun melanda di jiwa ku. " Ya Tuhan, berikan papah kesembuhan agar bisa bersamaku lagi ".
dan pada akhirnya papah di bawa ke rumah sakit bersama mamah.
aku dan adikku dilarang ikut sama oma, oma ku beda agama sama aku. aku dan keluargaku alhamdulillah Islam, namun oma ku kristen katolik.kata dia kita masih kecil jadi ga boleh ikut. " huft,padahal aku kan udah SMA, masa ga boleh sih oma?"
akhirnya aku terpaksa ga ikut ke rumah sakit. di rumah hanya ada aku, adikku dan oma ku yang super duper rewel itu.
pukul 3 sore aku bergegas mandi dan solat ashar. tiba-tiba di depan mata aku seperti ada sebuah mimpi yang menyatakan bahwa papah aku meninggal. ya, aku memang punya kelebihan di dalam filling, bahasa kerennya indra keenam ( caelah pede bangett ).
dan emang bener filling aku, tiba-tiba ada suara ambulan datang menghampiri rumahku. mamah berteriak " oma,venna, vonny sini semua ". ampuunn aku kaget and terkejut banget.
PAPAAAAAAAAHHHHHHH....... teriak aku dan adikku.
aku nangis, adikku juga. aku terjatuh dan tak sadarkan diri.
sejak saat itu kesedihan melanda keluargaku.
menjelang seminggu sepeninggal papah, harta papahku terkuras, bukan karena aku,adikku dan mamah boros, tapi karena keluarga mamahku jahat jahat. rumah aku yang super duper gede itu pun dijual. keluargaku hanya kebagian 50 juta dari harga rumah 2,5 milyar. aku dan keluargaku pun pindah rumah, dan rumah yang sekarang jauh lebih kecil, hanya 3 kamar yang ukurannya lebih kecil dari kamarku yang dulu, udah gitu sempit. tapi aku hargai semua itu. ada saatnya kita diatas dan ada saatnya kia dibawah.
aku ga boleh menyesali semua yang telah terjadi.aku harus ikhlas terhadap takdir yang Tuhan berikan padaku. semoga di balik semua ini ada hikmahnya.
dan keadaan keluargaku berubah drastis, dari yang semula hidup dalam kemewahan menjadi hidup dalam serba kekurangan. biaya sekolah aku dan adikku memang cukup besar dan mamah ga bisa membiayai semua itu. mamah akhirnya jualan kerupuk untuk membiayai hidup keluarga. miris memang kondisinya. aku ga menyangka dan ga menduga." aku harus berusaha memperbaiki semua dan mengembalikan kondisi seperti semula meski tanpa papah" pintaku dalam hati.
ini hanya sebagian dari kisah perjalanan hidupku.
untuk yang sudah membaca makasih banyak udah mau baca perjalanan hidupku.
arigatou.
:)

Senin, 19 Maret 2012

Bunga Terakhir_Afgan


Kaulah yang pertama menjadi cinta
Tinggallah kenangan
Berakhir lewat bunga
Seluruh cintaku untuknya
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Sebagai suatu tanda cinta untuknya
Betapa cinta ini sungguh berarti
Tetaplah terjaga
Selamat tinggal kasih
Ku telah pergi selamanya
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Sebagai suatu tanda cinta untuknya
Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan
Takkan pernah hilang tuk selamanya
Bunga terakhir
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Menjadi satu kenangan yang tersimpan, bunga terakhir
Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan
Sebagai satu tanda cinta untuknya (untuknya), bunga terakhir

Sabtu, 17 Maret 2012

Tentang Cinta


Perasaan sedih akan membuat hati orang yang merasakannya seperti teriris oleh pisau. Bahkan hanya sekedar menghembuskan nafas saja akan membuat rasa sedih lebih terasa sakit dari sebelumnya.
 
Tapi Lupakanlah! memang itu menyakitkan… memang itu sulit dilupakan. Tapi cobalah untuk melupakan…. hidup anda hanya satu kali jangan dibuang hanya sekedar untuk merasakan perasaan sedih. Apalagi hanya karena patah hati! Itu nggak keren!
Apakah hanya sekedar kata cinta?
Hanya Karena Patah Hati? Anda sih tidak tahu sedihnya, Saya tahu! memang itu sangat sulit! Memang itu bukan hanya sekedar kumpulan kata saja. Melainkan pengalaman menyakitkan! Tapi! Cobalah untuk melihat sisi baiknya, Apapun yang ada dunia ini selalu diciptakan dalam dua sisi yang berbeda.
Jika kita melihat di sisi gelapnya saja, maka sedih adalah kata tepat menggambarkannya!Namun jika kita melihat di sisi terangnya, maka kata lega atau mungkin bahagia adalah kata yang mungkin ingin anda ucapkan.
Bagaimana kita bisa melihat sisi terang dalam patah hati! Seberapa keraspun aku mencoba, tidak pernah ada secuilpun cahaya dari sana. Well… memang ini sulit dikatakan dengan kata kata saja. Karena saya tahu ini adalah pengalaman anda, dan karena saya juga pernah mengalami hal serupa. Bahkan mungkin lebih sedih dari apa yang anda alami.
Tapi cobalah berpikir seperti ini, kebahagian ada karena ada kesedihan, Mungkin bukan sekarang saatnya namun suatu hari nanti anda akan merasakan kebahagian luar biasa dan mampu melupakan kesedihan dari patah hati ini.
Memang sangat sedih dan menderita sekali patah hati! tapi lupakanlah, dunia selalu berputar, dan begitu juga anda. Jika anda merasakan kesedihan carilah kebahagian. Jangan berbuat TOLOL dengan mengakhiri kesedihan dengan kematian. Itu memang menghilangkan rasa sedih dan patah hati. tapi itu tidak akan menggantikannya dengan kebahagian? kenapa tidak? lho anda kan sudah mati, bagaimana bisa merasakan kebahagian.
Ingat saja kata kata saya diatas, Sebelum kita mati… tidak akan pernah ada sebuah akhir… cobalah terus!!!

APA SIH CINTA ITU?


Apakah Cinta itu?


Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam,
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari,
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.

25 Motivasi Hidup Cinta dan Kesuksesan


25 Motivasi Hidup Cinta dan Kesuksesan


Seperti yang saya bahas pada artikel Api penyulut kata-kata motivasi agar menyalakan tindakan , bahwa motivasi2 pemikiran bisa memberikan andil besar dalam perubahan kehidupan kita.

Berikut kumpulan kata-kata motivasi yang bisa dijadikan referensi anda memotivasi diri, semoga menambah inspirasi buat anda.

1. Berusaha untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam semua kesulitan ,Jangan terobsesi pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini. Masa lalu sudah lewat, tak akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya hanya berangan berharap sesuatu, tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri kita.

Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi sdarilah ini sangat penting dalam peran anda mengambil keputusan yang akan menentukan kesuksesan atau kehancuran

2. Bercerminlah dari kesalahan orang lain, selain dari kesalahan diri kita sendiri,bercermin pada kesalahan diri sendiri supaya tidak terjatuh pada lubang yang sama, dan dengan bercermin dari kesalahan orang, maka akan lebih memacu kita agar kesalahan itu tidak menimpa kita.

3. Jujurlah meskipun kejujuran itu membawa kita ke neraka.

4. Tidak akan keadilan bisa ditegakkan selama kita masih acuh terhadap hukum yang ada dan mementingkan kepentingan pribadi.

5. Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia apa adanya, bukan karena kamu ingin dia menjadi seperti yang kamu inginkan, karena sesungguhnya kamu hanya mencintai cerminan diri kamu pada dirinya.

6. Bermimpilah akan sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, sesungguhnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi

7. Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, coba lagi!!!!

8. Janganlah kamu mencintai seseorang karena paras/wajahnya, hartanya dan jabatannya, tapi cintai karena kebaikan dan ketulusan hatinya karena diantara itu semua, hanya kebaikan dan ketulusan hatinya yang tetap abadi.

9. Jangan berusaha/mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang kamu dapat juga hanya setengahnya.

10. Jangan lelah untuk mencari ilmu karena segala sesuatu di dunia ini perlu ilmu, jika tak ada ilmu maka kita sama saja dengan orang mati, tak akan bisa berbuat apa-apa.

11. Datangilah sahabatmu di saat dia susah dan lenyaplah di saat dia bahagia, karena sesungguhnya kamulah yang akan diingat di saat dia sedang susah di saat kamu membantunya

12. Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna.

13. Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya.

14. Hargai dan hormati orang lain jika kita ingin dihormati dan dihargai orang lain, serta hormati dan hargai diri sendiri terlebih dulu baru kita bisa menghargai dan menghormati orang lain.

15. Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang telah kamu dapat.

16. Satu harta yang sangat berharga yang jarang dimiliki orang masa kini, itulah kejujuran.

17. Hakekat semua manusia mempunyai derajat yang sama, kita tak perlu membedakannya karena akibatnya akan membuat diri kita juga rendah.

18. Ketika diri kita merasa telah dikhianati dan dikecewakan, berdoalah agar suatu saat kau tak akan mengkhianati dan mengecewakan, karena kamu juga telah merasakan betapa sakitnya dikhianati dan dikecewakan.

19. Cinta bukanlah satu-satunya alasan hidup namun tanpa cinta juga hidup akan terasa hambar dan membosankan.

20. Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk takut mengalaminya kembali sehingga anda tak mau mencoba lagi , tapi lihatlah kegagalan sebagaikesuksesan mengetahui cara yang salah

21. Apabila kamu melihat suatu keindahan, bersyukurlah karena kamu masih bisa menikmati keindahan yang belum tentu akan kamu bisa lihat lagi.

22. Waktu adalah pedang, jika kamu bisa menggunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika kau menggunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuhmu.

23. Kematian itu datang tiba-tiba, maka apakah kamu masih berpikir untuk selalu menikmati dunia??

24.Kesuksesan selalu punya harga yang harus dibayar. OranG yang super sibuk sukes, mulai dari Boss Microsoft Bill Gates, atau Boss CNN Ted Turner, atau Albert Enistein, atau siapapun itu, selalu punya "luka" yang jarang dapat diketahui orang luar. Orang luar hanya melihat "enak"nya saja.

25.Semua orang sukses terlihat enak, nyaman, kaya, baik, tanpa masalah. Itu tidak benar, orang sukses selalu mempunyai masalah dalam hidupnya. Apapun bentuk masalahnya.

MOTIVATOR INDONESIA - HARYANTO KANDANI


MOTIVATOR INDONESIA - HARYANTO KANDANI

HARYANTO KANDANI adalah seorang Achievement MotivatorPersonal Coachdan Self Improvement Trainer yang berfokus pada peningkatan pencapaian pribadi seseorang dengan menekankan perubahan mindset serta karakter. Dengan latar belakang di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Certified DISC Analyst dariThe Institute for Motivational Living USA. Ia juga memiliki pengalaman sebagaipraktisi pemasaran pada suatu perusahaan real estate. Sampai saat ini beliau sudah berbicara di hadapan puluhan ribu orang dari berbagai perusahaan dan organisasi dalam bentuk Seminar maupun In House Training di lebih dari 20 kota besar di Indonesia, seperti: Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Solo, Jogjakarta, Semarang, Bali, Lombok, Batam, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Palangkaraya, Balikpapan, Makassar, Palu, Manado, Gorontalo.
Dengan gayanya yang dinamispenuh semangat, serta inspiratif ia telah berhasil memotivasi orang-orang untuk mengalami terobosan, meraih peningkatan produktivitas dan perubahan hidup serta membantu para sales atau marketing dalam mencapai target penjualan. Saat ini ia juga terlibat aktif dalam menjalankan bisnis, memimpin organisasi non profit dan mengelola lembaga pelatihan yang didirikannya yaitu NEXT LEVEL Training & Motivation.
Konsep pembawaan Haryanto Kandani adalah INSPIRINGFUNDYNAMIC & LIFE CHANGING.
Kunjungi halaman Video Motivasi 1 & Video Motivasi 2 untuk menyaksikan dan merasakan suasana training motivasi Haryanto Kandani.
Berikut beberapa testimoni peserta In House Training Motivasi Haryanto Kandani :
Sungguh LUAR BIASA! Sejak mengikuti seminar yang bapak Haryanto Kandani bawakan, marketing kami mencapai hasil yang paling luar biasa tahun ini. Target satu tahun yang perusahaan berikan, telah dicapai oleh marketing-marketing kami hanya dalam waktu 5 Bulan. Kami tidak sabar untuk mengikuti seminar-seminar Bapak yang berikutnya, Terima kasih.Bpk. Robert Tan (Principal, Multiland Indonesia Property Agent)
Sebuah pembelajaran yang sangat REAL dan MUDAH DITERAPKAN dalam kehidupan sehari-hari. Memotivasi orang dengan cara yang unik. EXCELLENT!- Ibu Christine (TNT Express)
Apa yang disampaikan oleh bapak Haryanto Kandani sangat memotivasi dan menginspirasi untuk kami melakukan yang terbaik dalam hidup maupun pekerjaan. Semoga semangat yang diperoleh selama pelatihan akan terus berkembang  sehingga mampu menghasilkan yang terbaik.