Jumat, 30 Maret 2012

Dilema part 1

oleh : Venna Morizka
upw28.blogspot.com/venna_morizka/dilemapart1/
Tak ku pungkiri perasaanku ini. Seolah ada yang mengganjal di benakku. Entah mengapa perasaan ini terus muncul dan pikiranku selalu tertuju padanya. Pada saat itu pagi hari tepatnya pada saat aku berangkat sekolah, aku menemui dia di angkutan umum. Dag Dig Dug derr rasanya hatiku seakan ingin kenal lebih dekat dengannya.Kebetulan kita satu sekolah di salah satu sekolah favorit di kota ku.
***
"Hey na, tumben lo dateng siang gini, mana ada pr banyak lagi, udah belom lo tugasnya?" sahut Nieken teman dekatku yang berada di kelas. "Sorry, tadi angkotnya lama banget." "eh ken, tau ga tadi di angkot gue ketemu dia" " widiihh, asikk tuh na kalo gitu" jawab nieken. Seolah nieken tak tau bahwa aku dan dia sebenarnya sudah jadian dan baru putus kemarin, aku ingin berbicara padanya namun aku masih bisa menangani sendiri.
Setelah aku pikir-pikir ternyata memendam perasaan itu memang sakit, apakah aku harus cerita yang sebenarnya tentang dia kepada nieken, entahlah aku bingung.
Seminggu kemudian aku memberanikan diriku untuk mengatakan yang sebenarnya kepada nieken.Di depan kelas aku melihat nieken sedang berdiri sambil melihat murid-murid lain yang sedang hilir mudik kesana kemari entah yang baru nyampe sekolah ataupun yang sedang ada keperluan lainnya. " Hey ken, gue mau ngomong sama lu, gue pengen banget curhat sama lu tentang dia tentang wisnu" " Ngomong aja,mungkin gue bisa bantu selama gue mampu". "Lo hanya tau kalo gue suka sama Wisnu kan? Sebenarnya gue udah jadian lama sama dia, cuma gue malu ngomong sama lo". " Malu? hahaha, ngapain mesti malu sih na? cie.. akhirnya lo ngaku juga kalo jadian, abisnya setiap gue minjem hape lo pasti isinya tentang wisnuuu semua". "hehehe, tapi ken, kemarin lusa aku baru putus, entah kenapa dia mutusin aku secara sepihak tanpa menjelaskan apa dan mengapa dia memutuskan aku?" jawabku dengan wajah murung. " putus? duhh kacian banget sih km tuh? ya udah yang sabar ya sayang, lagi pula cowok kan masih banyak yang lebih baik dari dia, ocehh?". " okehh cantik" jawabku sambil tersenyum.

2 hari kemudian, sepulang sekolah tepatnya pukul 15.00 sore, aku melihat Wisnu sedang berduaan dengan seorang cewek yang menurutku itu tidak lebih cantik dari diriku (aduhh pede banget, tapi emang iya sih kalo menurutku mah). Lantas aku langsung turun dari angkot dan menemui mereka berdua dan aku ingin Wisnu memberi penjelasan atas ini semua, apa yang ada di benaknya? mengapa dia seperti itu padaku? Namun dia hanya diam saja dan tak memberikan satu jawabanpun kepada aku. Lalu aku menghampiri Wisnu dan berkata " inikah yang kamu sebut setia kepadaku? inikah yang selama ini kau inginkan? kenapa kamu tega seperti ini padaku?setelah aku cinta kamu, setelah aku sayang kamu, setelah aku sangat membutuhkanmu, kamu pergi meninggalkanku, sendiri di dalam jurang silet yang siap menyayat hati dan pikiranku? apa yang kau sebut ini cinta?" aku melontarkan semua kata itu di depan dia hingga aku tak sadar meneteskan air mata.

Lalu aku berbicara kepada cewek yang ada di dekatnya tersebut. " Siapa kamu? apa kamu pacarnya dia?". "iiiya mba, aaaku pacarnya dia.Emang mba siapa ya?" jawabnya dengan ucapan terbata-bata. " Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan dia? gue mantan dia dan gue baru putus dua hari yang lalu" jawabku kesal. " Aaaku baru 3 bulan mba sama dia, jadii dia?" jawabnya sambil menghentikan pertanyaannya. Ya Tuhan, ternyata dia playboy yang suka mainin perasaan cewe yang membuat hati cewe bagaikan di hujan silet, di hantam ombak samudra, diterjang badai angin topan.

Aku pergi dengan sejuta luka yang masih basah di dalam hatiku. Setibanya aku di rumah aku langsung menuju ke kamar, aku menangis tanpa henti seolah badai air mata sedang terjadi, hingga mataku bengkak seperti orang baru bangun tidur. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarku. Tok tok tok " nak, sedang apa kamu di kamar? ga biasa-biasanya pulang sekolah langsung mengunci pintu kamar" suara ibuku yang lembut. " Iya mah, aku lagi ganti baju. bentar mah. mamah masak apa sekarang?" jawabku dengan nada khas aku yang manja. " Masakan favoritmu, tumis sawi. jreng jreng jreng.." jawab mamah aku.

Aku pun segera ke ruang makan dan segera mengambil makanan, karena perutku sudah sangat laper, mungkin karena kebanyakan marah,kesal,dan nangis." enakk banget masakannya mamah, jadi mau nambah nih..hahaha" sahutku memuji hidangan yang tersedia. " hayoo, tumben muji-muji masakannya mamah, ada sesuatu nih kayaknya?" jawab mamah. Aku hanya bisa tersenyum, yahh tapi sebenanya hatiku lagi hancur mah, ga bisa tersenyum. Aku tak berani berbicara semua masalahku kepada mamah, semenjak papah meninggal, aku lebih sering memendam masalahku di banding menceritakan semua masalah aku, yahh walaupun ada satu dua yang aku ceritakan kepada sahabat-sahabatku itu juga kalau masalah yang terlalu rumit untuk aku pecahkan sendiri. Selama masih bisa diselesaikan dengan diri sendiri alangkah baiknya orang lain tak perlu tahu, agar aku tak merepotkan mereka. Itu prinsip aku yang mebuat aku tegar menjalani hidup ini dengan lika liku kehidupan yang sangat juram.
***

Beberapa bulan kemudian aku sudah bisa melupakan Wisnu. Tiba-tiba hapeku berbunyi. Nada sms bergetar.
From +6289660******
hay.. :)

Nomor siapa ini? aku tak tau, yang jelas aku langsung ladenin nomer itu dan aku pun menjawab
To +6289660******
hay juga,,, map ini cpa yya???
From +6289660******
boleh kenalan gak? aq adie klo kmuh??
To +6289660******
boleh, aku nanda.. :)
From +6289660******
owh nanda, skul or kul?
To +6289660******
mcii skul

akupun akhirnya smsan sama dia, dia menjadi teman sms aku dan selalu menmani aku saat aku kesepian meskipun hanya sekedar lewat sms.
beberapa hari kemudian akhirnya aku dan dia berencana untuk ketemuan. Pada saat itu hari minggu aku sedang ada acara di sekolah, aku sedang tes drama. Dan tanpa aku sangka dia menjemputku dan menunggu di depan sekolahku. Setelah aku pulang, aku langsung sms dia
From +6289660******
kmu dmna??? kt'y mo jemput syya??
To +6289660******
aqq udh d dpn jehh,, ada di samping pohon

whattt?? aku kaget, itu toh orangnya? lumayan tapi?? huft.
Akupun langsung naik ke motor nya. Ga tau tuh dia mau bawa aku kemana yang jelas nyaman banget berada di dekat dia meskipun kita baru ketemu pada hari itu. " mau kemana nihh?" tanya aku.
" ada deh." Aku semakin penasaran. Jalannya sih sepertinya mau ke pantai, dan ternyata emang betul dia mengajak aku ke pantai. Indahnya pantai meskipun kotor tapi ini menyenangkan.
Tanpa ku sangka, tiba-tiba dia memegang kedua tanganku dan berkata " cantiknya dirimu, maukah kamu jadi pacar aku? ". Apa ga salah dia ngomong begitu? tapi aku menolaknya.
Semenjak aku tolak dia, dia jadi jarang sms aku bahkan tidak pernah sekalipun.
***

Berbulan-bulan aku jomblo, yahh memang status yang kurang enak, namun aku bawa have fun saja, karena jomblo itu asyik, jomblo itu ga ada yang ngatur-ngatur kita.
Di sekolah, aku melihat ada seseorang yang wajahnya mengingatkanku pada sosok yang aku cintai selama ini dan kini dia telah jauh dari hadapan aku. Aku berusaha mencari siapa dia. Dan akhirnya ku temukan siapa nama dari sosok yang aku cari. Aris namanya. Aku segera membuka facebook lewat BB kesayanganku. Aku ketik dan aku cari. Akhirnya ku dapatkan facebooknya tersebut. Langsung deh aku add fbnya. Aku berusaha mencari Twitter dan pin BB nya tapi sampai saat ini aku belum ketemu. Aku ceritakan semua ini kepada teman baikku Nieken. " ken, liat deh cowo itu, gila sumpah mirip banget sama wisnu ken, cakep banget sumpah, coba lo liat perhatiin baik-baik" ungkap aku kegirangan. " caelah nanda, lo jatuh cinta lagi toh rupanya? keren,, ehh mana sih mana cowo yang kamu maksud? ". " itu tuhh itu ken, ya ampun masa ga ngeliat sih?" sambil menunjukkan jari ke arah orang yang dimaksud alias aris. " wew na, keren, dapetin dia sekarang juga, limited edition, hahahaha" jawab nieken bercanda. Huh, dasar nieken, bikin aku kesal saja. Setiap hari aku menatap orang itu seakan ingin sekali dekat dengannya. Tapi, rasa maluku untuk berkenalan dengannya sangat besar, di fb saja aku tidak memberanikan diri untuk berbicara kepadanya, hanya sekedar nulis pesan cuma thank's doank, ga berani mengatakan perasaanku.

Setiap hari aku amati dia, setiap ada dia rasanya hatiku bahagia banget, he is so cool, he is so handsome, he is so perfect, god please help me, I love him. Sampai kapan aku memendam perasaanku seperti ini terus? akankah selamanya aku takkan bisa meraih cintanya, merebut hatinya, menggapai angan dan impianku untuk menjadi permaisuri baginya.

Waktu seakan berjalan dengan cepat, namun aku belum juga mengungkapkan perasaanku itu. Aku hanya bisa like setiap status yang dia tulis dan berharap dia respon semua kepadaku, namun hingga saat ini belum ada respon juga. Huft, sampai pada akhirnya aku mendapati status dia yang membuat aku patah semangat, seakan ga mau melihat status tersebut, siapa orang yang dimaksud yang dia sukai? entahlah aku tak tau, mungkin bukan aku tapi mungkin seseorang.

Sekian lama aku selalu menunggu, berharap dia akan datang dan menyatakan cinta padaku. Namun, itu semua hanya sebuah mimpi, mimpi terindah yang tak akan pernah terwujud di dalam hidupku.

Pada saat itu di sekolahku sedang mengadakan pagelaran seni budaya, dia ternyata menjadi panitia. Keren banget dia saat mengenakan kemeja batik.Tapi aku ga berharap kepada dia lagi, meskipun rasa cintaku tak akan pernah pudar kepadanya.

Tuhan tolong aku, jaga dia meskipun dia tak mencintaiku. Tuhan, semoga suatu saat nanti dia akan menyadari bahwa aku lah satu-satunya orang yang paling mencintai dia apa adanya.
***


Tidak ada komentar: