Sabtu, 18 Oktober 2014

Jam Tangan itu....

Di suatu tempat di perkampungan dekat gunung itu.. Aku mencari-cari jam tanganku yang hilang.. Aku menangis karena tidak menemukannya.. Lalu temanku memberikanku jam tangan pengganti jam tanganku yang hilang. Aku senang meskipun jam tangan itu tak seperti jam tanganku yang dulu.

Berbulan-bulan lamanya aku bersama jam tanganitu. Akhirnya aku menemukan jam tanganku yang dulu hilang. Aku menari kegirangan. Lalu aku pergi jauh dari perkampungan itu. Jam tangan itu seakan berkata "Tuanku, kita mau kemana? Jangan jauh-jauh dari rumah, nanti kita tersesat". Aku tak memperdulikan jam tangan jelek itu. Aku memang tidak menyukai jam tangan itu, namun aku terpaksa menyukainya karena aku menghormati pemberian temanku itu.

Lalu aku pun membuangnya Andaikan jam tangan itu dapat berbicara, dia pasti akan menanyakan dimana tuannya berada.. Kini aku harus membuangnya jauh-jauh.. Jauh ke tempat dimana tidak ada makhluk hidup satupun.. Biarkan jam tangan itu hidup sendiri dalam ketakutan dan kesedihan.

Aku pun bergegas pergi kembali ke rumahku. Sementara aku senang disini.. Dan disana.. Jam tang itu payah! tak tau jalan kembali dan tak tau aku dimana..

Jam tangan itu menanyakan kepada langit dimanakah tuannya berada? Namun langit terdiam.. Saat siang hari, dia menanyakan kepada matahari "Dimana tuanku berada!! Aku tak sanggup menahan penderitaan ini" namun atahari pun hanya terdiam. Saat malam hari, dia menanyakan kepada sang bulan "Wahai bulan! Apakah engkau tau dimana tuanku berad? Aku mohon jawab!!". Namun bulan pun membisu tak menjawab pertanyaan itu.. "Mengapa semuanya tak ada yang menjawab pertanyaanku? kalian semua jahat!!". Jam tangan itu pun menangis sejadi-jadinya.

Sementara di tempat lain, aku bahagia bisa kembali bersama jam tanganku yang cantik dan melupakan jam tangan yang telah aku buang jauh-jauh. Aku seperti penjahat yang tega membiarkan jam tangan itu hidup sendiri di tempat yang tak berpenghuni itu..

Di tempat yang sunyi senyap, jam tangan itu pun mencoba mencari jalan menuju sang tuannya berada.. Di tengah jalan, muncullah seekor lebah dan bertanya "kenapa kamu jalan sendiri di tempat yang gelap dan mengerikan ini? kamu mau kemana?". "Aku mau mencari tuanku, aku bertanya kepada langit, matahari, bulan, dan juga bintang.. namun mereka semua tidak ada yang menjawab pertanyaanku". "Hmm.. Aku hanya tau jalan menuju perkampungan namun aku tak mengetahui dimana tuanmu berada, Disana! ya disana.. jalan lurus lalu belok ke kanan, kamu akan sampai ke perkampungan itu! Carilah tuanmu disana!". "Terima kasih lebah atas petunjuknya.. Aku tak akan melupakan jasamu itu".

Jam tangan itu pun segera menuju ke perkampungan. Jam tangan itu berjalan tertatih sambil menahan sakit. Disana, itu aku yang sedang melompat kegirangan. "Itu tuanku!! ya itu tuanku!! aku tidak sabar ingin bersamanya kembali!!". Jam tangan itu segera berlari menuju aku yang sedang bermain bersama jam tanganku yang cantik..

"Ampun tuanku, mengapa engkau membuangku di tempat yang menyeramkan itu? Aku tak sanggup aku segera mencarimu, akhirnya aku menemukanmu tuanku, aku ingin bersamamu lagi!" Pinta jam tangan yang lusuh itu. "Hey jam tangan yang jelek! Aku sudah tidak membutuhkanmu!  Kamu tidak sempurna, kamu cacat! Aku tidak sudi memilikimu apalagi memakaimu di pergelangan tanganku lagi! Mengapa engkau bisa kembali? Sedangkan aku telah melemparkanmu ke tempat yang jauh.. Jauh sekali dari sini.."

Seolah tak peduli, jam tangan itu tetap merengek kepadaku agar aku menerimanya kembali.. "Aku tau aku jelek, aku tidak sempurna.. Bukankah kesempurnaan hanya milik Tuhan? Tuanku, ingatkah dulu tuanku bahagia bersamaku?Tuanku bilang akan menjagaku agar aku tak hilang.. Namun tuanku juga yang menghilangkanku.. Apakah karena jam tangan yang cantik itu sehingga aku yang lusuh di telantarkan dan dibuang jauh?". "Ya!!! Aku telah menemukan jam tanganku yang dahulu hilang.. Jam tangan ini lebih baik dari kamu! kau hanya hadiah dari temanku dan aku menghormati temanku itu! Sudah sana pergilah! Aku tak sudi melihatmu yang jelek itu!".

Jam tangan itupun menangis.. Dalam hatiku tak tega melihat jam tangan itu menangis.. Apakah aku terlalu jahat dan tega berkata kasar kepada jam tangan itu? Tapi aku tak menyukainya.. Jam tangan itu lusuh, kotor seperti tak terawat lagi.. Lalu aku membantingnya dan menginjaknya.. "Terima ini!! Puas kan kamu sekarang? hahaha..."

"Tuanku cukup!! Jangan siksa aku.. Baik, aku akan pergi jauh.. Lebih jauh dari tempat kemarin.."

Lalu jam tangan itu pun pergi emnjauh dariku sambil berjalan tertatih. Aku melihatnya hingga tak dapat terlihat lagi dari pandanganku.. Aku pun menyesal apa yang telah aku perbuat terhadap jam tangan yang dulu pernah menggantikan jam tangan ini.. Aku menangis..

(bersambung)