Jumat, 23 Maret 2012

PERJALANAN HIDUP

dulu aku selalu bahagia dan dulu aku mengira bahwa aku akan selalu bahagia seperti itu.
dulu waktu aku masih bersama sosok yang paling aku sayangi, tdak lain dan tidak bukan adalah papahku sendiri. dia begitu menyayangiku dan juga aku nyaman saat berada di dekatnya.bahkan menurutku kasih sayang mamahku tidak ada apa-apanya dibanding kasih sayang papahku.
aku pernah bilang " suatu saat nanti kebaikan papahku akan aku balas ". masa-masa yang indah aku lalui bersama papahku. keluargaku serba berkecukupan.aku mau ini mau itu selalu bisa. sampai pada akhirnya aku menginginkan sekolah di salah satu SMK negeri yang cukup terkenal dan sudah bertaraf internasional. dan akupun masuk ke sekolah itu. betapa bangganya aku dan kedua orang tuaku. waktu itu sih papah masih bisa membiayai semua biaya sekolahku.
ini tentang kebiasaan shopping aku, tau ga kalo aku lebih sering shopping bareng papah dibanding mamah? ya, mungkin terdengar aneh di telinga kalian. masa anak shopping sama bapaknya? tapi kenyataannya emang begitu kawan.beli baju, makan di restoran itu udah jadi kebiasaan aku semenjak aku kecil. maklum bukannya sombong,aku dilahirkan dari keluarga yan berkecukupan, boleh di bilang kaya.
ini sesi menyedihkan di dalam hidupku. tepat hari kelahiran papahku, papah sakit, engga biasanya dia marah terus. aku dan mamahku heran melihat papah seperti itu.
" papah udah sih jangan marah aja, papah kan lagi sakit " pintaku kepada papah.
keesokan harinya keadaan papahku semakin parah. kesedihanpun melanda di jiwa ku. " Ya Tuhan, berikan papah kesembuhan agar bisa bersamaku lagi ".
dan pada akhirnya papah di bawa ke rumah sakit bersama mamah.
aku dan adikku dilarang ikut sama oma, oma ku beda agama sama aku. aku dan keluargaku alhamdulillah Islam, namun oma ku kristen katolik.kata dia kita masih kecil jadi ga boleh ikut. " huft,padahal aku kan udah SMA, masa ga boleh sih oma?"
akhirnya aku terpaksa ga ikut ke rumah sakit. di rumah hanya ada aku, adikku dan oma ku yang super duper rewel itu.
pukul 3 sore aku bergegas mandi dan solat ashar. tiba-tiba di depan mata aku seperti ada sebuah mimpi yang menyatakan bahwa papah aku meninggal. ya, aku memang punya kelebihan di dalam filling, bahasa kerennya indra keenam ( caelah pede bangett ).
dan emang bener filling aku, tiba-tiba ada suara ambulan datang menghampiri rumahku. mamah berteriak " oma,venna, vonny sini semua ". ampuunn aku kaget and terkejut banget.
PAPAAAAAAAAHHHHHHH....... teriak aku dan adikku.
aku nangis, adikku juga. aku terjatuh dan tak sadarkan diri.
sejak saat itu kesedihan melanda keluargaku.
menjelang seminggu sepeninggal papah, harta papahku terkuras, bukan karena aku,adikku dan mamah boros, tapi karena keluarga mamahku jahat jahat. rumah aku yang super duper gede itu pun dijual. keluargaku hanya kebagian 50 juta dari harga rumah 2,5 milyar. aku dan keluargaku pun pindah rumah, dan rumah yang sekarang jauh lebih kecil, hanya 3 kamar yang ukurannya lebih kecil dari kamarku yang dulu, udah gitu sempit. tapi aku hargai semua itu. ada saatnya kita diatas dan ada saatnya kia dibawah.
aku ga boleh menyesali semua yang telah terjadi.aku harus ikhlas terhadap takdir yang Tuhan berikan padaku. semoga di balik semua ini ada hikmahnya.
dan keadaan keluargaku berubah drastis, dari yang semula hidup dalam kemewahan menjadi hidup dalam serba kekurangan. biaya sekolah aku dan adikku memang cukup besar dan mamah ga bisa membiayai semua itu. mamah akhirnya jualan kerupuk untuk membiayai hidup keluarga. miris memang kondisinya. aku ga menyangka dan ga menduga." aku harus berusaha memperbaiki semua dan mengembalikan kondisi seperti semula meski tanpa papah" pintaku dalam hati.
ini hanya sebagian dari kisah perjalanan hidupku.
untuk yang sudah membaca makasih banyak udah mau baca perjalanan hidupku.
arigatou.
:)

Tidak ada komentar: